Api Dalam Timbangan Aqidah (11)
Kesombongan mereka difirmankan Alloh di dua surat :
وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا
أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ
اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Dan mereka berkata : Kami sekali-kali tidak akan disentuh
oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja. Katakanlah : Sudahkah kamu
menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya
ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
[albaqoroh : 80]
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا
النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ وَغَرَّهُمْ فِي دِينِهِمْ مَا كَانُوا
يَفْتَرُونَ
Hal itu adalah karena mereka mengaku : Kami tidak akan
disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung. Mereka
diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan [ali
imron : 24]
Sikap menganggap
enteng neraka, bagian dari al amnu min makrillah (merasa aman dari makar Alloh)
dan itu bagian dari dosa besar. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ketika ditanya tentang dosa-dosa
besar, beliau menjawab :
الشرك بالله، واليأس من روح الله، والأمن من مكر الله
Yaitu : syirik kepada
Allah, berputus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah
Mereka tidak sadar
bahwa kekufuran akan menjerumuskan pelakunya ke neraka, bukan sehari atau dua
hari, akan tetapi kekal. Alloh berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ
اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا إِلَّا طَرِيقَ
جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan melakukan kedzaliman, Allah sekali-kali tidak akan
mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka,
kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah [annisa’ : 168-169]
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ
لَهُمْ سَعِيرًا خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Sesungguhnya Allah
melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala
(neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak
memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong [al ahzab :
64-65]
Sifat yahudi ini
berbeda dengan karakter para sahabat. Ketika disebut neraka di hadapan mereka
meski tanpa diterangkan secara detail apa yang terjadi di dalamnya, itu sudah
cukup bagi mereka untuk mencucurkan air mata. Anas Bin Malik berkata :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ بَلَغَ
رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ أَصْحَابِهِ شَىْءٌ فَخَطَبَ فَقَالَ
عُرِضَتْ عَلَىَّ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ فِى الْخَيْرِ
وَالشَّرِّ وَلَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ
كَثِيرًا.قَالَ فَمَا أَتَى عَلَى أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
يَوْمٌ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ غَطَّوْا رُءُوسَهُمْ وَلَهُمْ خَنِينٌ
Dari Anas Bin Malik
berkata : Disampaikan kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam tentang
sesuatu yang menimpa para sahabatnya. Beliaupun segera berkhutbah : Telah
ditampakkan padaku aljannah dan neraka. Aku belum pernah melihat pemandangan
baik dan buruk seperti hari ini. Seandainya kalian mengetahui apa yang aku
ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Anas berkata
: Tidak ada hari yang menimpa para sahabat rosululloh shollallohu alaihi
wasallam yang lebih berat daripada hari ini. Merekapun menundukkan kepala dan terdengar
pada mereka sesenggukan [HR Muslim]