Api Dalam Timbangan Aqidah (10)
Mereka adalah kaum muslimin yang ada di negeri Yaman. Sang
raja memaksa penduduknya untuk meyakini dirinya sebagai tuhan. Bila tidak
tunduk, maka siksaan keras akan ditimpakan sang raja kepada masyarakatnya.
Salah satu contohnya adalah ketika staf kerajaan yang buta bisa melihat kembali
setelah berobat kepada ghulam (anak muda). Raja bertanya :
مَنْ
رَدّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ ؟
Siapa yang mengembalikan pandangan
matamu ?
Ia menjawab :
رَبِّي
Robku.
Raja bertanya lagi :
وَلَكَ
رَبٌّ غَيري
Apakah engkau memiliki Rob selain aku
?
Dengan tegas ia berkata :
رَبِّي
وَرَبُّكَ اللهُ
Robku dan Robmu adalah Alloh
Mendengar jawaban ini, sang raja murka yang akhirnya
menyeretnya ke dalam siksa yang sangat keras. Ghulam (anak muda yang menjadi
tabib) dan gurunya yang merupakan rahib ikut merasakan pedihnya siksaan. Ujung
dari kisah menyebut bahwa rakyat yang memiliki keyakinan yang sama dengan
ketiganya harus menghadapi eksekusi mati dengan cara dibakar di parit.
Satu persatu manusia di lempar ke dalam parit yang sudah menyala
api yang berkobar hingga korban terakhir, yaitu seorang ibu dan bayinya. Sang
ibu yakin dengan aqidah yang diyakininya, sehingga ia tidak gentar menghadapi
api. Di sisi lain, ia merasa sayang kepada anaknya. Tanpa disangka-sangka, sang
anak berkata :
يَا
أُمهْ اصْبِري فَإِنَّكِ عَلَى الحَقِّ
Wahai ibu, bersabarlah, karena sesungguhnya engkau berada di
atas kebenaran [HR Muslim]
Keduanya akhirnya terjun ke parit sebagai korban terakhir.
Kisah yang heroik ini, difirmankan Alloh :
قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ النَّارِ ذَاتِ
الْوَقُودِ إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ وَهُمْ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ
بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ وَمَا نَقَمُوا
مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ الَّذِي لَهُ
مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit.
yang berapi (dinyalakan dengan)
kayu bakar, ketika
mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang
yang beriman. Dan mereka
tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu
beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan
bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu [alburuj : 4-9]