Menjaga Wibawa (6)
Apa jadinya bila seorang menguap lalu ia biarkan mulutnya
terbuka lebar ? Bila dilakukan oleh orang terpandang, maka kehormatannya akan
jatuh. Ketika dilakukan oleh calon kepala daerah sebelum pemilu dilaksanakan,
apalagi sempat terkamera, tentu akan menjadi bulan-bulanan media oleh lawan
politiknya. Silahkan dibayangkan betapa buruknya wajah seseorang yang menguap
dengan mulut dibiarkan terbuka. Di sinilah islam memberi kita petunjuk :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ اَلتَّثَاؤُبُ مِنْ اَلشَّيْطَانِ فَإِذَا
تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اِسْتَطَاعَ رَوَاهُ
مُسْلِمٌ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَزَادَ فِي اَلصَّلَاةِ
Dari
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: Menguap itu termasuk perbuatan setan maka bila seseorang di antara
kamu menguap hendaklah ia menahan sekuatnya. Diriwayatkan Muslim dan Tirmidzi
dengan tambahan : (Dalam sholat)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا
تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ يَدَهُ عَلَى فِيهِ وَلاَ يَعْوِى فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ يَضْحَكُ مِنْهُ
Dari Abu Huroiroh, bahwa rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Bila seorang diantara kalian menguap maka letakkan tangan
di mulutnya dan janganlah dibiarkan mulut terbuka. Sesungguhnya setan akan
tertawa karenanya [HR Ibnu Majah]
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ
الْعُطَاسُ مِنَ اللَّهِ وَالتَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ
أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ يَدَهُ عَلَى فِيهِ وَإِذَا قَالَ آهْ آهْ فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ يَضْحَكُ مِنْ جَوْفِهِ
Dari Abu Huroiroh, bahwa rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Bersin berasal dari Alloh dan menguap berasal dari setan.
Bila seorang diantara kalian menguap maka letakkan tangan di mulutnya. Bila ia
berkata “ Aah, aah ! “ maka setan akan tertawa di tenggorokannya [HR Tirmidzi]
Hadits-hadits di atas mengajarkan kita untuk melakukan dua
hal saat menguap, yaitu menahan sekuat-kuatnya agar mulut tidak terbuka. Bila
ha ini tidak bisa ditahan karena dorongan yang sangat kuat maka telapak tangan
segera diletakkan di mulut.
Membiarkannya terbuka lebar, apalagi mengeluarkan suara “
Haah “ adalah perbuatan tercela yang akan mendatangkan dua madlorot, yaitu
setan akan tertawa. Tidakkah kita tahu bahwa setan memiliki bentuk fisik yang
buruk ? Dan betapa jeleknya wajah seorang yang tertawa dengan sifat ini. Yang
kedua membuat setan akan menyelinap lewat mulut lalu masuk ke dalam aliran
darah. Betapa leluasanya setan menggoda bila sudah berada di dalam tubuh
manusia. Imam Nawawi berkata :
قَالَ الْعُلَمَاء : أُمِرَ بِكَظْمِ
التَّثَاوُب وَرَدّه وَوَضْع الْيَد عَلَى الْفَم لِئَلَّا يَبْلُغ الشَّيْطَان
مُرَاده مِنْ تَشْوِيه صُورَته ، وَدُخُوله فَمه ، وَضَحِكَهُ مِنْهُ
Para ulama berkata : Perintah menahan mulut saat menguap dan
menolaknya dengan meletakkan tangan di mulut agar setan tidak berhasil usahanya
untuk membuat jelek bentuk wajah manusia, menghalanginya saat akan masuk lewat
mulut dan mencegahnya tertawa karenanya.
Maroji’ :
Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 9/378