Definisi Bangkai


Bangkai (1)

Baragam makna bangkai dikemukakan para mufassirin (ulama tafsir). Dalam tafsir almuyassar disebutkan :

التي لم تذبح بطريقة شرعية  

Binatang yang tidak disembelih dengan cara syar’i

Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata :

ما مات بغير تذكية شرعية  

Apa saja yang mati tanpa penyembelihan syar’i

Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi berkata :

ما مات من الحيوان حتف أنفه بدون تذكية

Hewan yang mati secara tidak wajar, tanpa penyembelihan

Syaikh Abul Hasan Ali Bin Muhammad Bin Ibrohim Bin Umar Asy Syaihi berkata :

أما الميتة فكل ما فارقته روحه من غير ذكاة مما يذبح  

Apa saja yang ruhnya berpisah tanpa penyembelihan

Sementara Alloh memberikan penjabaran makna bangkai dalam surat almaidah dengan hewan yang mati tercekik, dipukul, jatuh dari ketinggian, ditanduk, dan yang diterkam oleh binatang buas :

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ  

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya [almaidah : 3]

Selain itu, rosululloh shollallohu alaihi wasallam juga memberi tambahan bagi kriteria bangkai dengan bersabda :

عَنْ أَبِى وَاقِدٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم مَا قُطِعَ مِنَ الْبَهِيمَةِ وَهِىَ حَيَّةٌ فَهِىَ مَيْتَةٌ  

Dari Abu Waqid berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Apa saja yang dipotong dari organ tubuh binatang yag masih hidup, maka itu adalah bangkai [HR Abu Daud, Addarimi, Ibnu Majah dan Tirmidzi]