Tayammum (7)
Tayamum adalah cara bersuci dengan debu saat tidak ada air.
Tentu akan tepat bila perintah tayammum datang ketika para sahabat tengah
menghadapi situasi dimana mereka tidak memiliki air.
Untuk itulah kalung Aisyah yang hilang, yang membuat mereka
tertahan di daerah kering adalah hikmah di balik peristiwa ini. Meski
sebelumnya para sahabat menyayangkan bahkan terkesan kesal dengannya. Tidak itu
saja, Abu Bakar memarahi puterinya dengan kata-kata dan tusukan tangan ke rusuk
Aisyah. Apa yang terjadi sesudah itu ? Setelah turun ayat tayammum, kondisi
berubah. Semua berbalik memuji Aisyah dan ayahnya.
Demikianlah Alloh berfirman :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ
لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah
sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui [albaqoroh : 216]
فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فعسى أَن تَكْرَهُواْ
شَيْئاً وَيَجْعَلَ الله فِيهِ خَيْراً كَثِيراً
Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah)
karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang banyak [annisa : 19]
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi berkata tentang ayat di atas
:
جهل الإِنسان بالعواقب يجعله يحب المكروه ، ويكره
المحبوب
Bodohnya manusia dengan awaqib (akibat yang terjadi
sesudahnya) membuatnya menyukai almakruh (sesuatu yang seharusnya dibenci) dan
membenci almahbub (sesuatu yang seharusnya dicintai)
Maroji’ :
Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi (maktabah
syamilah) hal 34