Tamtsil Bagi Kehidupan Dunia


Bangkai (6)

Dunia bersifat fana. Bagi yang membangga-banggakan dunia yang diraih, maka sungguh islam menunjukkan bahwa dunia adalah hina dan tak bernilai. Dalam sebuah hadits, rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyamakannya dengan bangkai :

وعن جابر رضي الله عنه : أنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم مَرَّ بالسُّوقِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَيْهِ ، فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ ، فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ ، ثُمَّ قَالَ : أَيُّكُم يُحِبُّ أنْ يَكُونَ هَذَا لَهُ بِدرْهَم ؟  فقالوا : مَا نُحِبُّ أنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ ؟ ثُمَّ قَالَ : أَتُحِبُّونَ أَنَّهُ لَكُمْ ؟  قَالُوا : وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيّاً كَانَ عَيْباً ، إنَّهُ أسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ ميِّتٌ ! فقال : فوَاللهِ للدُّنْيَا أهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ  رواه مسلم .

Dari Jabir rodliyallohu anhu : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam masuk pasar sementara manusia ada di samping beliau. Beliau melewati jadyun (kambing kecil berusia satu tahun) yang bertelinga cacat dan sudah mati. Beliau mengambilnya dengan memegang telinganya lalu bertanya : Siapakah diantara kalian yang mau membelinya dengan harga satu dirham ? Mereka berkata : Kami tidak menginginkannya sedikitpun, apa yang kami bisa ambil darinya ? Beliau bertanya : Maukah kalian memilikinya ? Mereka berkata : Demi Alloh, Andai masih hidup, aib bagi kami memilikinya karena sesungguhnya ia cacat telinganya dan dia sudah jadi bangkai. Beliau bersabda : Demi Alloh, dunia lebih hina bagi Alloh daripada bangkai ini bagi kalian [HR Muslim]

Hadits di atas adalah peringatan bagi siapa yang menyombongkan diri atas dunia yang dimiliki. Dalam riwayat lain, rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi tamtsil antara dunia dan akhirat :

عن المُسْتَوْرِد بن شَدَّاد رضي الله عنه  قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم مَا الدُّنْيَا في الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ أُصْبُعَهُ في اليَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ

Dari Mustaurid Bin Syaddad rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seorang diantara kalian yang mencelupkan jari-jarinya di laut, lalu lihatlah air yang kembali ke laut (yang menetes dari jari-jari [HR Muslim]