Tayamum (20)
Peristiwa ini terjadi berkaitan dengan sahabat
yang junub sementara di kepalanya ada luka yang cukup parah. Jabir Bin Abdulloh
menuturkan :
عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْنَا فِى
سَفَرٍ فَأَصَابَ رَجُلاً مِنَّا حَجَرٌ فَشَجَّهُ فِى رَأْسِهِ ثُمَّ احْتَلَمَ
فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ فَقَالَ هَلْ تَجِدُونَ لِى رُخْصَةً فِى التَّيَمُّمِ
فَقَالُوا مَا نَجِدُ لَكَ رُخْصَةً وَأَنْتَ تَقْدِرُ عَلَى الْمَاءِ فَاغْتَسَلَ
فَمَاتَ فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أُخْبِرَ بِذَلِكَ فَقَالَ قَتَلُوهُ قَتَلَهُمُ
اللَّهُ أَلاَّ سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِىِّ
السُّؤَالُ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيهِ أَنْ يَتَيَمَّمَ وَيَعْصِرَ عَلَى جُرْحِهِ
خِرْقَةً ثُمَّ يَمْسَحَ عَلَيْهَا وَيَغْسِلَ سَائِرَ جَسَدِهِ
Dari
Jabir berkata : Kami keluar dalam sebuah safar. Seorang diantara kami terkena
batu lalu terluka di kepalanya setelah itu ia mimpi basah. Ia bertanya kepada
para sahabatnya, ia berkata : Apakah kalian menilai pada diriku rukhshoh untuk
bertayammum. Mereka berkata : Tidak kami dapatkan pada dirimu rukhshoh, engkau
masih mampu menggunakan air. Iapun mandi lalu mati. Ketika kami tiba di hadapan
nabi shollallohu alaihi wasallam, diceritakanlah hal itu kepada beliau. Beliau
bersabda : Mereka telah membunuhnya ! Semoga Alloh mencelakakan mereka ! Kenapa
mereka tidak bertanya bila mereka belum memiliki ilmu ? Sesungguhnya obat dari
kebodohan tidak lain adalah bertanya. Sesungguhnya cukup baginya untuk
bertayammum dan mengikat lukanya dengan kain, setelah itu mengusap atasnya dan
mandi untuk seluruh tubuhnya [HR Ahmad, Abu Daud, Addarimi dan Ibnu Majah]
Hadits
di atas memberikan pelajaran :
(1)
Akibat berfatwa tanpa ilmu
Seharusnya
mereka mengikuti akhlaq para malaikat. Ketika Alloh mengajukan beberapa
pertanyaan tentang asma (nama-nama), malaikat dengan jujur menjawab “
Subhaanaka laa ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa “ (Maha Suci Engkau, tidak ada
ilmu pada diri kami selain yang Engkau ajarkan pada kami). Demikian pula diamnya
nabi shollallohu alaihi wasallam ketika diajukan pertanyaan kepada beliau,
sementara Alloh belum menurunkan ayatNya sebagai jawaban
(2)
Bolehnya marah bagi pemimpin saat melihat kesalahan umatnya
Sebagaimana
ucapan nabi shollallohu alaihi wasallam kepada para sahabat “ Mereka telah
membunuhnya ! Semoga Alloh mencelakakan mereka ! “
(3)
Bodoh terhadap ilmu adalah penyakit
Obatnya
adalah bertanya kepada ahlinya sebagaimana sabda rosululloh shollallohu alaihi
wasallam “ Sesungguhnya obat dari kebodohan tidak lain adalah bertanya “
(4)
Solusi thoharoh bagi orang junub yang terluka
Langkah
pertama luka diikat lalu bertayammum. Setelah itu mengusap ikatan (perban atau
gip). Selanjutnya mandi untuk seluruh badannya kecuali anggota tubuh yang
terluka. Hal ini berdasar sabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam “
Sesungguhnya cukup baginya untuk bertayammum dan mengikat lukanya dengan kain,
setelah itu mengusap atasnya dan mandi untuk seluruh tubuhnya “
Maroji’ :
Aunul Ma’bud 1/383