Dzikrulloh (6)
Ini adalah salah satu ciri yang seharusnya
melekat pada diri seorang muslim. Ketika keluar rumah membaca bisimillahi tawakkaltu alalloh. Saat
di kendaraan bacaan subhaanalladzii sakh khorolanaa haadzaa .... ia tuntaskan.
Sepanjang perjalanan, mulutnya terus menyebut nama-nama Alloh lewat bacaan
dzikir.
Sifat inilah yang ditanamkan oleh nabi
shollallohu alaihi wasallam :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضى
الله عنه أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ
قَدْ كَثُرَتْ عَلَىَّ فَأَخْبِرْنِى بِشَىْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. قَالَ لاَ
يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
Dari Abdulloh Bin Busrin rodliyallohu anhu :
Bahwa seorang laki-laki berkata : Wahai Rosululloh, sesungguhnya syariat islam
telah banyak aku amalkan. Beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang aku bisa
bergantung padanya. Beliau bersabda : Lesanmu senantiasa basah oleh
dzikrulloh [HR Tirmidzi dan Ibnu Majah]