Dzikrulloh (21)
Pasangan suami istri tentu menginginkan memiliki keturunan
yang sholih, taat kepada Alloh dan bakti kepada orang tua. Terkadang keinginan
itu tidak tercapai. Kalau ini terjadi, maka muhasabah pertama adalah mengoreksi
kembali kesalahan dari keduanya. Boleh jadi, janin yang ada di perut ada lewat
persetubuhan yang tidak diawali dengan dzikrulloh.
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi kita petunjuk
bagaimana mewujudkan anak sholih, diantaranya :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا
أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ قَالَ : بِسْمِ اَللَّهِ . اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا
اَلشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا ; فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ
بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِي ذَلِكَ , لَمْ يَضُرَّهُ اَلشَّيْطَانُ أَبَدًا
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda : Seandainya salah seorang di antara kamu ingin menggauli istrinya
lalu membaca doa : (artinya : Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkanlah setan dari
kami dan jauhkanlah setan dari apa yang engkau anugerahkan pada kami), maka
jika ditakdirkan dari pertemuan keduanya itu menghasilkan anak, setan tidak
akan mengganggunya selamanya [Muttafaq Alaihi]
Hadits
ini memberi kita pelajaran bahwa setan tidak akan memberi pengaruh madlorot
bagi bayi yang terlahir bila di awal persetubuhan, memulainya dengan bacaan
ini.