Dzikrulloh (13)
Inilah yang disabdakan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam
وعن أَبي الدرداءِ رضي الله عنه قَالَ
: قَالَ رسُولُ الله صلى الله عليه وسلم :
ألا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أعْمالِكُمْ ، وأزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ ،
وأرْفَعِهَا في دَرَجَاتِكُمْ ، وَخَيرٍ لَكُمْ مِنْ إنْفَاقِ الذَّهَبِ
والفِضَّةِ ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أن تَلْقَوا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا
أعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أعْنَاقَكُمْ ؟
قَالَوا : بَلَى ، قَالَ : ذِكر الله تَعَالَى
Dari Abu Darda rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang
sebaik-baik amal, sebersih-bersih di sisi Raja kalian, paling tinggi derajatnya
bagi kalian, lebih baik dari berinfaq berupa emas dan perak dan lebih bagi
kalian daripada kalian bertemu musuh-musuh kalian lalu kalian memukul
leher-leher mereka dan mereka memukul leher-leher kalian ? Mereka berkata :
Benar (kami mau). Beliau bersabda : Dzikrulloh Ta’ala [HR Tirmidzi]
Kendati demikian, bukan berarti islam mengecilkan kedudukan
infaq dan jihad. Tentu akan tercela bagi orang yang menyibukkan diri dengan
berdzikir lalu lupa bekerja sehingga dia tidak memiliki harta untuk
disedekehkan.
Demikian juga orang yang tenggelam dengan dzikir, akan tetapi
membiarkan musuh-musuh Alloh menduduki negeri-negeri muslim.
Pemahaman yang benar bagi hadits ini adalah, bagi orang yang
sudah terbiasa mengorbankan hartanya dan banyak terjun ke medan jihad, maka
dzikir yang dilakukannya memiliki nilai yang sangat tinggi. Sehingga tidak sama
kwalitas dzikir yang diwiridkan oleh penderma dan mujahid dengan orang yang
tidak dikenal kesholihannya karena dua amal ini.