Dzikrulloh (11)
Imam
Nawawi menyebut ada tiga waktu, terlarang bagi kita untuk berdzikir menyebut
asma Alloh, yaitu : Saat kencing, buang air besar dan bersetubuh.
Beliau
berkata :
وَاعْلَمْ أَنَّهُ يُكْرَهُ الذِّكْرُ
فِي حَالَةِ الْجُلُوسِ عَلَى الْبَوْلِ وَالْغَائِطِ وَفِي حَالَةِ الْجِمَاعِ
Ketahuilah
bahwa dimakruhkan berdzikir ketika duduk untuk kencing, buang air besar dan
saat bersetubuh.
Setelah
itu Imam Nawawi memberi rincian :
يُكْرَهُ لِلْقَاعِدِ عَلَى قَضَاءِ
الْحَاجَةِ أَنْ يَذْكُرَ اللَّهَ تَعَالَى بِشَيْءٍ مِنْ الْأَذْكَارِ فَلَا
يُسَبِّحُ وَلَا يُهَلِّلُ وَلَا يَرُدُّ السَّلَامَ وَلَا يُشَمِّتُ الْعَاطِسَ
وَلَا يَحْمَدُ اللَّهَ تَعَالَى إِذَا عَطَسَ وَلَا يَقُولُ مِثْلَ مَا يَقُولُ
الْمُؤَذِّنُ ، وَكَذَلِكَ لَا يَأْتِي بِشَيْءٍ مِنْ هَذِهِ الْأَذْكَارِ فِي
حَالِ الْجِمَاعِ ، وَإِذَا عَطَسَ فِي هَذِهِ الْأَحْوَالِ يَحْمَدُ اللَّهَ
تَعَالَى فِي نَفْسِهِ وَلَا يُحَرِّكُ بِهِ لِسَانَهُ
Dimakruhkan
bagi orang yang duduk untuk buang air, menyebut nama Alloh Ta’ala dengan
sesuatu dari lafadz-lafadz dzikir. Oleh karena itu tidak diperbolehkan untuk
bertasbih, bertahlil, menjawab salam, mendoakan orang bersin dan tidak
mengucapkan alhamdulillah bila bersin dan tidak pula mengucapkan apa yang
diucapkan muadzin. Demikian juga tidak sedikitpun membaca dzikir saat
bersetubuh. Bila dirinya bersin dalam tiga kondisi ini, ia diperbolehkan
mengucapkan alhamdulillah dalam hatinya tanpa menggerakkan lesannya
Maroji’
:
Syarh
Shohih Muslim, Imam Nawawi (maktabah syamilah)