Alfatihah (5)
Penyakit bisa disembuhkan dengan dua cara. Yang pertama
dengan berobat. Hal ini berdasar pada sabda nabi shollallohu alaihi wasallam :
عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ
الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلاَ
تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ
Dari Abu Darda berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Sesungguhnya Alloh menurunkan penyakit dan obat dan Alloh
menjadikan setiap penyakit ada obatnya. Oleh karena itu berobatlah dan jangan
berobat dengan yang haram [HR Abu Daud]
Cara kedua adalah dengan ruqyah (jampi) dan doa. Ada banyak
wirid yang diajarkan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam. Akan tetapi
sebaik-baik bacaan untuk menyembuhkan penyakit adalah surat alfatihah. Ini
sudah dibuktikan oleh seorang sahabat sebagaimana yang telah diceritakan oleh
Abu Sa’id Alkhudzriyyi :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ رضى الله عنه قَالَ
انْطَلَقَ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فِى سَفْرَةٍ
سَافَرُوهَا حَتَّى نَزَلُوا عَلَى حَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ
فَاسْتَضَافُوهُمْ ، فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمْ ، فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ
الْحَىِّ ، فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَىْءٍ لاَ يَنْفَعُهُ شَىْءٌ ، فَقَالَ
بَعْضُهُمْ لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلاَءِ الرَّهْطَ الَّذِينَ نَزَلُوا لَعَلَّهُ
أَنْ يَكُونَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَىْءٌ ، فَأَتَوْهُمْ ، فَقَالُوا يَا أَيُّهَا
الرَّهْطُ ، إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ ، وَسَعَيْنَا لَهُ بِكُلِّ شَىْءٍ لاَ
يَنْفَعُهُ ، فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مِنْ شَىْءٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ
نَعَمْ وَاللَّهِ إِنِّى لأَرْقِى ، وَلَكِنْ وَاللَّهِ لَقَدِ اسْتَضَفْنَاكُمْ
فَلَمْ تُضِيِّفُونَا ، فَمَا أَنَا بِرَاقٍ لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا
جُعْلاً . فَصَالَحُوهُمْ عَلَى قَطِيعٍ مِنَ الْغَنَمِ ، فَانْطَلَقَ يَتْفِلُ
عَلَيْهِ وَيَقْرَأُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ) فَكَأَنَّمَا
نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ ، فَانْطَلَقَ يَمْشِى وَمَا بِهِ قَلَبَةٌ ، قَالَ
فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمُ الَّذِى صَالَحُوهُمْ عَلَيْهِ ، فَقَالَ بَعْضُهُمُ
اقْسِمُوا . فَقَالَ الَّذِى رَقَى لاَ تَفْعَلُوا ، حَتَّى نَأْتِىَ النَّبِىَّ
صلى الله عليه وسلم فَنَذْكُرَ لَهُ الَّذِى كَانَ ، فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا .
فَقَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَذَكَرُوا لَهُ ، فَقَالَ
وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ثُمَّ قَالَ قَدْ أَصَبْتُمُ اقْسِمُوا
وَاضْرِبُوا لِى مَعَكُمْ سَهْمًا
فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Dari Abu Sa’id rodliyallohu anhu berkata : Sejumlah sahabat
nabi shollallohu alaihi wasallam pergi dalam sebuah safar yang mereka jalani
hingga mereka singgah di sebuah perkampungan Arab. Mereka meminta dijamu, akan
tetapi penduduk enggan memberikan perjamuan untuk mereka. Tiba-tiba pemimpin
kampung itu terkena sengatan binatang. Penduduk sudah berusaha dengan segala
cara untuk menolong akan tetapi tidak mendatangan hasil sedikitpun. Berkatalah
salah seorang penduduk : Seandainya kalian mendatangi rombongan musafir yang
telah singgah. Semoga sebagian mereka memiliki sesuatu. Pendudukpun segera
mendatangi mereka seraya berkata : Wahai rombongan, sesungguhnya pemimpin kami
terkena sengatan binatang. Kami sudah berusaha dengan segala cara akan tetapi
tidak mendatangkan hasil sedikitpun. Apakah kalian memiliki sesuatu ? Sebagian
dari rombongan itu berkata : Benar, demi Alloh kami bisa meruqyah. Akan tetapi
demi Alloh, kami telah meminta perjamuan kepada kalian, akan tetapi kalian
menolak menjamu kami. Kami tidak akan meruqyah kecuali kalau kalian memberikan
upah. Merekapun sepakat untuk memberi beberapa ekor kambing. Pergilah seorang
dari rombongan itu. Ia beri ludah dan membaca “ alhamdulillahi robbil ‘alamin
“. Pemimpin kaum itupun sembuh seolah baru saja lepas dari ikatan. Ia pergi
berjalan tanpa halangan. Penduduk menunaikan janji berupah upah kepada
rombongan itu sesuai dengan yang mereka sepakati. Sebagian dari rombongan itu
berkata “ Mari segera dibagi ! “. Berkatalah orang yang meruqyah “ Jangan
kalian lakukan hingga kita mendatangi
nabi shollallohu alaihi wasallam untuk menceritakan masalah ini. Kita tunggu
apa yang beliau perintahkan untuk kita. Mereka menghadap rosululloh shollallohu
alaihi wasallam lalu menceritakan hal itu kepada beliau. Beliau bersabda :
Tidakkah kalian tahu, bukankah alfatihah adalah ruqyah ? Lalu beliau bersabda :
Kalian telah melakukan perbuatan yang benar. bagikanlah dan masukkan aku bersama
kalian untuk mendapatkan bagian. Rosululloh shollallohu alaihi wasallampun
tertawa [HR Bukhori, Ahmad dan Tirmidzi]