Alfatihah (6)
Sholat tidak bisa dipisahkan dengan surat alfatihah karena ia
bagian dari rukun. Beberapa hadits di bawah ini adalah buktinya :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا
بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَهْىَ خِدَاجٌ
يَقُولُهَا ثَلاَثًا
Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihiwasallam
bersabda : Barangsiapa yang menunaikan sholat tidak membaca surat alfatihah,
maka sholatnya dinilai cacat [HR Muslim, Malik, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i dan
Ibnu Majah]
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ اَلصَّامِتِ رضي الله عنه
قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ
اَلْقُرْآنِ
Dari
Ubadah Ibnu al-Shomit bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda
: Tidak sah sholat bagi orang yang tidak membaca Ummul Qur'an (al-fatihah)
[Muttafaq Alaihi]
وَفِي رِوَايَةٍ لِابْنِ حِبَّانَ
وَاَلدَّارَقُطْنِيِّ لَا تَجْزِي صَلَاةٌ لَا يُقْرَأُ فِيهَا بِفَاتِحَةِ
اَلْكِتَابِ
Dalam
suatu riwayat Ibnu Hibban dan Daruquthni : Tidak sah sholat yang tidak
dibacakan al-fatihah di dalamnya
Imam Nawawi mengomentari hadits-hadits di atas dengan
mengatakan :
هُوَ دَلِيلٌ عَلَى نَفْيِ الصَّلَاةِ
الشَّرْعِيَّةِ إذَا لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا الْمُصَلِّي بِالْفَاتِحَةِ
Ini merupakan dalil akan penafiaan (peniadaan, vonis tidak
syah) sholat secara syar’i bila seorang yang sholat tidak membaca alfatihah di
dalamnya