Adzan (18)
Tidak sepantasnya iqomat dikumandangkan
setelah adzan tanpa adanya jeda. Bukankah di sana ada waktu mustajab untuk
berdoa ? Kita juga tahu sholat-sholat rowatib yang mengiringi sholat wajib yang
dilaksanakan sebelum dan sesudah sholat fardlu. Lalu kapan iqomat ditegakkan ?
Yang menentukan kapan iqomat dikumandangkan
adalah imam
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
اَلْمُؤَذِّنُ أَمْلَكُ بِالْأَذَانِ وَالْإِمَامُ أَمْلَكُ بِالْإِقَامَةِ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Muadzin itu lebih berhak
untuk adzan dan imam itu lebih berhak untuk qomat [HR Ibnu Adiy, lemah]
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa setelah
adzan dikumandangkan Bilal, rosululloh shollallohu alaihi wasallam kedatangan
tamu. Pembicaraan begitu serius hingga memakan waktu cukup lama. Apa akibatnya
? Ternyata para sahabat terkantuk-kantuk bahkan ada diantara mereka yang
terdengar dengkuran. Meski demikian, Bilal sama sekali tidak berani
mengumandangkan iqomat. Hingga akhirnya urusan selesai dan rosululloh
shollalohu alaihi wasallam tiba di masjid, Bilalpun segera berdiri untuk
beriqomat. Hadits yang menceritakan peristiwa ini adalah :
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم عَلَى عَهْدِهِ يَنْتَظِرُونَ اَلْعِشَاءَ حَتَّى تَخْفِقَ
رُؤُوسُهُمْ ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا يَتَوَضَّئُونَ
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu
berkata: pernah para shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada
jamannya menunggu waktu isya' sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena
kantuk) kemudian mereka shalat dan tidak berwudlu [HR Abu Dawud]
Dalil lain yang menunjukkan hak waktu
iqomat ada di tangan imam adalah pernyataan dari Jabir Bin Abdulloh :
عَنْ
جَابِرٍ وَالْعِشَاءَ
أَحْيَانًا وَأَحْيَانًا إِذَا رَآهُمْ اِجْتَمَعُوا عَجَّلَ وَإِذَا رَآهُمْ
أَبْطَئُوا أَخَّرَ وَالصُّبْحَ: كَانَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
يُصَلِّيهَا بِغَلَسٍ
Dari Jabir: Adakalanya beliau melakukan shalat
Isya' pada awal waktunya dan adakalanya beliau melakukannya pada akhir
waktunya. Jika melihat mereka telah berkumpul beliau segera melakukannya dan
jika melihat mereka terlambat beliau mengakhirkannya.
عَنْ جَابِرِ بْنِ
سَمُرَةَ قَالَ كَانَ بِلَالٌ يُؤَذِّنُ إِذَا دَحَضَتْ فَلَا يُقِيمُ حَتَّى
يَخْرُجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا خَرَجَ أَقَامَ
الصَّلَاةَ حِينَ يَرَاهُ
Dari Jabir bin Samurah dia berkata ; Bilal
pernah mengumandangkan adzan ketika matahari condong ke sebelah barat,
sementara ia tidak mengumandangkan iqamat hingga Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam muncul. Ketika beliau muncul, maka Bilal mengumandangkan iqamat yaitu
ketika ia melihat beliau [HR Muslim dan Ahmad]