Perbedaan Mengumandangkan Adzan Dan Iqomat


                                                Adzan (13)

Lafadz adzan lebih banyak dari iqomat. Adapun cara mengumandangkannya iqomat diucapkan lebih cepat dari adzan :

عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ لِبِلَالٍ إِذَا أَذَّنْتَ فَتَرَسَّلْ  وَإِذَا أَقَمْتُ فَاحْدُرْ  وَاجْعَلْ بَيْنَ أَذَانِكَ وَإِقَامَتِكَ قَدْرَ مَا يَفْرُغُ اَلْآكِلُ مِنْ أَكْلِهِ  

Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada Bilal : Jika engkau menyeru adzan perlambatlah dan jika engkau qomat percepatlah dan jadikanlah antara adzan dan qomatmu itu kira-kira orang yang makan telah selesai dari makannya  [HR Tirmidzi, dloif]

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: أُمِرَ بِلَالٌ أَنْ يَشْفَعَ اَلْآذَانَ وَيُوتِرَ اَلْإِقَامَةَ إِلَّا اَلْإِقَامَةَ يَعْنِي قَوْلَه : قَدْ قَامَتِ اَلصَّلَاةُ  

Anas Radliyallaahu 'anhu berkata : Bilal diperintahkan untuk menggenapkan kalimat adzan dan mengganjilkan kalimat qomat kecuali kalimat iqomat yakni qod qoomatish sholaah. [Muttafaq Alaihi]  

Hikmah dari pensyariatan ini adalah :

الْحِكْمَة فِي إِفْرَاد الْإِقَامَة وَتَثْنِيَة الْأَذَان أَنَّ الْأَذَان لِإِعْلَامِ الْغَائِبِينَ . فَيُكَرِّر لِيَكُونَ أَبْلَغ فِي إِعْلَامهمْ ، وَالْإِقَامَة لِلْحَاضِرِينَ ، فَلَا حَاجَة إِلَى تَكْرَارهَا

Adzan adalah panggilan bagi orang yang ada di luar masjid maka dikumandangkan berulang agar lebih mengena saat menyeru mereka. Adapun iqomat adalah seruan bagi orang yang sudah berada di dalam masjid, oleh karena itu tidak diperlukan lagi pengulangan