Adzan (12)
Ini sudah menjadi kemestian. Dalil umum dari
sunnah ini adalah :
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ
أَبِي الْعَاصِ رضي الله عنه أَنَّهُ قَالَ : يَا رَسُولَ اَللَّهِ اِجْعَلْنِي
إِمَامَ قَوْمِي قَالَ : أَنْتَ إِمَامُهُمْ وَاقْتَدِ بِأَضْعَفِهِمْ
وَاِتَّخِذْ مُؤَذِّنًا لَا يَأْخُذُ عَلَى أَذَانِهِ أَجْرًا
Utsman Ibnu Abul'Ash Radliyallaahu 'anhu
berkata : Wahai Rasulullah jadikanlah aku sebagai imam mereka. Beliau bersabda
: Engkau adalah imam sholat bagi mereka, perhatikanlah orang yang paling lemah
dan angkatlah seorang muadzin yang tidak menuntut upah dari adzannya [HR Ahmad,
Abu Daud dan Nasa’i]
Di Madinah, rosululloh shollallohu alaihi
wasallam menetapkan Bilal dan Abdulloh Bin Ummi Maktum sebagai muadzin :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ
قَالَ كَانَ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مُؤَذِّنَانِ بِلاَلٌ وَابْنُ
أُمِّ مَكْتُومٍ الأَعْمَى.
Dari Ibnu Umar berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam memiliki dua muadzin yaitu Bilal dan Ibnu Ummi
Maktum yang buta [HR Bukhori]
عَنْ اِبْنِ عُمَرَ
وَعَائِشَةَ قَالَا: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ بِلَالاً
يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُنَادِيَ اِبْنُ أُمِّ
مَكْتُومٍ" وَكَانَ رَجُلاً أَعْمَى لَا يُنَادِي حَتَّى يُقَالَ لَهُ:
أَصْبَحْتَ أَصْبَحْتَ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Ibnu Umar dan 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Sesungguhnya Bilal
akan beradzan pada malam hari maka makan dan minumlah sampai Ibnu Maktum
beradzan. Ia (Ibnu Maktum) adalah laki-laki buta yang tidak akan beradzan
kecuali setelah dikatakan kepadanya: Engkau telah masuk waktu Shubuh engkau telah
masuk waktu Shubuh [Muttafaq Alaihi]
Adapun di kota Mekah, nabi shollallohu alaihi
wasallam menunjuk Abu Mahdzuroh sebagai muadzin :
عَنْ أَبِي
مَحْذُورَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَعْجَبَهُ
صَوْتُهُ فَعَلَّمَهُ اَلْآذَانَ رَوَاهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
Dari Abu Mahdzurah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kagum dengan suaranya kemudian beliau
mengajarinya adzan. [HR Ibnu Khuzaimah]
Dalam
satu riwayat disebutkan bahwa Sa’ad Alqord adalah muadzin bagi masjid quba