Bismillah (26)
Di sebuah negeri (sebagian ulama
menyebut Yaman) ada seorang raja yang memaksa rakyat untuk mengakui bahwa
dirinya adalah Rob yang harus disembah. Rakyatpun melaksanakan titah itu hingga
datanglah ghulam (anak muda) yang mendakwahkan tauhid. Ia mengajak manusia
untuk menjadikan Alloh sebagai satu-satuNya ilah yang berhak diibadahi.
Ia menggunakan pengobatan sebagai
sarana dakwah. Syarat pasien diobati adalah mencabut keyakinan syiriknya dan
hanya mengakui Alloh sebagai ilah dan rob. Rupanya salah satu staf kerajaaan
yang buta, dengan izin Alloh berhasil disembuhkan sehingga bisa melihat
kembali. Hal itu membuat raja heran dan bertanya :
مَنْ رَدّ عَلَيْكَ
بَصَرَكَ ؟
Siapa yang mengembalikan
penglihatanmu ?
Ia menjawab :
رَبِّي
Robku
Raja bertanya :
وَلَكَ
رَبٌّ غَيري ؟
Apakah engkau mempunyai rob selain
aku ?
Ia menjawab :
رَبِّي
وَرَبُّكَ اللهُ
Robku dan Robmu adalah Alloh
Jawaban ini membuat sang raja murka
sehingga membuat si anak muda dan rahib gurunya diseret ke istana. Karena tidak
mau mencabut tauhid, maka staf kerajaan dan rahib dibunuh dengan cara digergaji
tubuhnya.
Karomah, Alloh berikan kepada si anak
muda. Dengan berbagai cara, raja tidak berhasil membunuhnya yang membuatnya
berputus asa. Melihat keputus-asaan raja, si pemuda berkata kepada raja :
إنَّكَ
لَسْتَ بقَاتلي حَتَّى تَفْعَلَ مَا آمُرُكَ بِهِ
Sesungguhnya engkau tidak akan bisa
membunuhku hingga engkau melakukan apa yang aku perintahkan
Dengan sigap, raja berkata :
مَا
هُوَ ؟
Apa itu ?
Si pemuda berkata :
تَجْمَعُ
النَّاسَ في صَعيدٍ وَاحدٍ وتَصْلُبُني عَلَى جِذْعٍ ، ثُمَّ خُذْ سَهْماً مِنْ
كِنَانَتي ، ثُمَّ ضَعِ السَّهْمَ في كَبدِ القَوْسِ ثُمَّ قُلْ : بسْم الله ربِّ
الغُلاَمِ ، ثُمَّ ارْمِني، فَإنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ ذلِكَ قَتَلتَني
Engkau kumpulkan manusia di satu
tempat dan saliblah aku pada batang korma. Setelah itu ambillah panah dari
tempatnya. Selanjutnya letakkan panah itu di tali busur. Kemudian bacalah “
Bismillah Robbil ghulam “ (Dengan menyebut nama Alloh, Rob anak muda ini) lalu
panahlah aku. Sesungguhnya bila engkau melakukannya maka pasti engkau akan
berhasil membunuhku
Mendengar penuturannya, sang raja
segera mengundang seluruh penduduk berkumpul di satu tempat untuk menyaksikan
kematian sang pemuda. Dengan membaca “ Bismillah Robbil ghulam “ ia bidik sang
pemuda dengan panahnya. Benarlah, panah tertancap di pelipis yang
mengantarkannya kepada kematian.
Tanpa diduga, bacaan “ Bismillah
Robbil ghulam “ yang keluar dari mulut raja membuat rakyat sadar bahwa hanya
Allohlah yang berhak disebut sebagai Rob. Manusiapun segera beriman kepada
Alloh. Melihat situasi tak terduga ini membuat panik sang raja yang membuatnya
memerintah tentara memaksa rakyatnya untuk kembali mengakuinya sebagai rob.
Semua sudah terlanjur. Aqidah telah
tertanam dalam hati. Rakyat sudah mantap dengan keyakinannya. Tentarapun
diintruksikan untuk menyediakan parit yang diiisi dengan kayu bakar. Ketika api
sudah dinyalakan maka dibakarlah penduduk negeri itu tanpa tersisa. Kisah ini
difirmankan oleh Alloh :
قُتِلَ أَصْحَابُ
الْأُخْدُودِ النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ
إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ وَهُمْ عَلَى
مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ
وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ
الْحَمِيدِ الَّذِي لَهُ مُلْكُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ
عَذَابُ الْحَرِيقِ
Binasa dan terlaknatlah orang-orang
yang membuat parit. yang
berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang
mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang
mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha
Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang
mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka
adzab Jahanam dan bagi mereka adzab (neraka) yang membakar [alburuj : 4-10]