Saat Qunut

Kedudukan Tangan Dalam Sholat (10)

Qunut disyariatkan dilakukan saat umat islam mendapat musibah berupa kedzoliman dari kaum kafir. Dalam fiqih disebut dengan qunut nazilah. Selain itu, juga dianjurkan dilakukan pada waktu sholat witir. Sementara untuk sholat shubuh, para ulama berbeda pendapat. Ada yang menganjurkan sebagaimana dalam madzhab maliki dan syafi’i. Sementara madzhab hanafi dan hambali menilainya sebagai bid’ah.

Terlepas dari itu semua, saat qunut dilakukan syariat memerintahkan kita untuk mengangkat tangan karena qunut adalah doa. Sementara ada anjuran mengangkat tangan ketika berdoa :

عَنْ سَلْمَانَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ رَبَّكُمْ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفَرًا  

Dari Salman Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Sesungguhnya Robmu Maha Pemalu dan Maha Pemurah. Dia akan malu terhadap hambaNya bila ia mengangkat kedua tangannya kepadaNya lalu Dia mengembalikannya dengan tangan kosong  [HR Imam Empat selain Nasa'i] 

Tentang mengangkat tangan dalam qunut, Ibnu Rojab Ahambali berkata :

وذهب طائفة من العلماء إلى أن المصلي إذا قنت لا يرفع يديه في دعاء القنوت ، بل يشير بإصبعه .

ذكره الوليد بن مسلم في كتابه  ، عن الأوزاعي وسعيد بن عبد العزيز ويزيد بن أبي مريم وابن حبان وإبراهيم بن ميمون .ونقل ابن منصور ، عن إسحاق بن راهويه ، قالَ : إن شاء رفع يديه ، وإن شاء أشار بإصبعه

Sekelompok ulama berpendapat bahwa orang yang sedang sholat bila berqunut tidak perlu mengangkat kedua tangannya saat doa qunut dipanjatkan, akan tetapi cukup dengan mengangkat jari telunjuknya. Alwalid Bin Muslim menyebutkannya dalam kitabnya dari Auza’i, Sa’id Bin Abdul Aziz, Yazid Bib Abu Maryam, Ibnu Hibban dan Ibrohim Bin Maimun. Ibnu Manshur menukil dari Ishaq Bin Rohawaih berkata : Bila mau silahkan mengangkat kedua tangannya dan bila memiliki kehendak lain silahkan menunjuk dengan jari telunjuknya

Maroji’ :

Fathul Bari, 7/135