Attathbik



Kedudukan Tangan Dalam Sholat (9)

Attathbik adalah mempertemukan kedua telapak tangan dan mengapitnya di kedua lutut. Ini adalah perbuatan yang pernah diperbolehkan dilakukan dalam sholat, akan tetapi akhirnya di kemudian hari, nabi shollallohu alaihi wasallam melarangnya sebagaimana kesaksian dari Mush’ab Bin Sa’ad :

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ صَلَّيْتُ إِلَى جَنْبِ أَبِى وَجَعَلْتُ يَدَىَّ بَيْنَ رُكْبَتَىَّ فَقَالَ لِى أَبِى اضْرِبْ بِكَفَّيْكَ عَلَى رُكْبَتَيْكَ. قَالَ ثُمَّ فَعَلْتُ ذَلِكَ مَرَّةً أُخْرَى فَضَرَبَ يَدَىَّ وَقَالَ إِنَّا نُهِينَا عَنْ هَذَا وَأُمِرْنَا أَنْ نَضْرِبَ بِالأَكُفِّ عَلَى الرُّكَبِ

Dari Mush’ab Bin Sa’ad berkata :  Aku pernah menunaikan sholat di samping bapakku. Aku mempertemukan kedua tanganku antara dua lututku. Bapakku berkata kepadaku “ Letakkan kedua telapak tanganmu di atas kedua lututmu ! “ Lalu aku melakukan perbuatan itu untuk kedua kalinya. Ayahku memukul kedua tanganku seraya berkata : Kami pernah dilarang melakukan perbuatan ini dan diperintahkan untuk meletakkan telapak tangan di atas lutut [HR Muslim, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Khuzaimah]

Maroji’ :

Shohih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal Sayyid 1/359