Malaikat Dan Masjid (1)
Bagi orang yang biasa menjaga sholat lima waktu berjamaah di
masjid, sangat dianjurkan untuk melakukan tahjir. Tahjir adalah datang lebih
awal di masjid sebelum waktu adzan masuk. Tahjir juga berlaku bagi orang yang
tetap berada di masjid setelah selesai sholat maghrib untuk mengikuti majlis
ilmu atau duduk untuk membaca alquran. Kepada siapa yang melakukannya, maka
rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه
عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ أَحَدَكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا
دَامَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ ، وَالْمَلاَئِكَةُ تَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لَهُ وَارْحَمْهُ . مَا لَمْ يَقُمْ مِنْ صَلاَتِهِ أَوْ يُحْدِثْ
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : Dari nabi shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya seorang diantara kamu dinilai berada
dalam sholat selama sholat itu yang menahannya (untuk tetap berada di masjid).
Sedangkan malaikat berkata “ Ya Alloh, ampuni dia dan berikan rahmat untuknya.
Itu berlangsung selama orang itu tidak keluar dari tempat sholatnya atau tidak
berhadats [HR Bukhori]
Hadits di atas menerangkan dua manfaat tahjir
Pertama :
Yang bersangkutan dinilai oleh Alloh sebagai orang yang
menunaikan sholat terus menerus hingga ia keluar dari masjid.
Kedua :
Malaikat akan senantiasa mendoakannya tanpa henti dengan
mengucapkan :
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ
Ya Alloh, ampunilah dia dan
rahmatilah dia
Dua manfaat ini akan tetap dimiliki selama yang bersangkutan
tetap berada di masjid dalam keadaan tidak berhadats. Bila ada yang bertanya,
lalu bagaimana dengan kaum wanita yang menunaikan sholat di rumahnya ? Ibnu
Abdil Barr berkata :
ولو صلت المرأة فِي مسجد بيتها وجلست فِيهِ تنتظر
الصلاة فَهِي داخلة فِي هَذَا المعنى إذا كَانَ يحبسها عَن قيامها لأشغالها انتظار
الصلاة
Seandainya wanita menunaikan sholat di ruangan sholat yang
ada di rumahnya dan tetap duduk di dalamnya untuk menunggu sholat maka ia
termasuk dalam kriteria hadits ini bila yang menahannya tidak berdiri untuk
keluar adalah kesibukannya menunggu sholat.
Selain dua manfaat di atas, seorang yang melakukan tahjir
akan dimasukkan oleh Alloh ke dalam golongan yang akan mendapat naungan di hari
kiamat. Hal itu karena nabi shollallohu alaihi wasallam :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي
ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إِلا ظِلُّهُ ...رَجُلٌ
قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بالْمَسَاجِدِ
Ada tujuh kelompok yang akan mendapat naungan pada hari di
mana tidak ada naungan selain naunganNya : ..... Seorang yang hatinya tertambat
dengan masjid [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Malik, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban]
Manfaat lainnya adalah terhapusnya dosa dan terangkatnya
derajat :
عن أبي هريرة رضي الله عنه : أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ :
ألا أدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الخَطَايَا ، وَيَرْفَعُ بِهِ
الدَّرَجَاتِ ؟ قَالُوا : بَلَى يا رَسُول
اللهِ ؟ قَالَ : إسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى المَكَارِهِ ، وَكَثْرَةُ الخُطَا إلَى
المَسَاجِدِ ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
، فذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : Bahwa rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Maukah aku tunjukkan amal kepada kalian
yang membuat Alloh akan menghapus dosa dan mengangkat derajat ? Mereka berkata
: Benar, wahai rosululloh ! Beliau bersabda : Yaitu menyempurnakan wudlu saat
situasi tidak menyenangkan, banyak langkah menuju masjid dan menunggu sholat
untuk sholat berikutnya. Itulah yang disebut ribath ! Itulah yang disebut
ribath ! [HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban]
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Rojab Ahambali 5/27