Sikap Abu Bakar Kepada Rosululloh
Shollallohu Alaihi Wasallam (7)
Ketika tersiar berita wafatnya rosululloh shollallohu alaihi
wasallam, dengan lantang Umar Bin Khothob berkata :
وَاللَّهِ
مَا مَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا كَانَ
يَقَعُ فِي نَفْسِي إِلَّا ذَاكَ وَلَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ فَلَيَقْطَعَنَّ أَيْدِيَ
رِجَالٍ وَأَرْجُلَهُمْ
Demi Allah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah meninggal ! Tidak ada perasaan
pada diriku melainkan itu. Dan pasti Allah akan membangkitkan beliau dan siapa
yang mengatakannya (bahwa beliau telah meninggal dunia), pasti Allah memotong
tangan dan kaki mereka
Dalam kondisi
seperti ini, tiba-tiba Abu Bakar datang lalu berkata :
أَيُّهَا
الْحَالِفُ عَلَى رِسْلِكَ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَإِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ مَاتَ وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ
حَيٌّ لَا يَمُوتُ وَقَالَ إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ وَقَالَ وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ
أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى
عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
Wahai kaum
yang sudah bersumpah, tenanglah. Barangsiapa yang menyembah Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, sesungguhnya Muhammad sekarang sudah mati, dan
siapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Hidup
selamanya tidak akan mati". Lalu dia membacakan firman Allah Qs az-Zumar
ayat 30 yang artinya : ("Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka pun akan
mati") dan QS Ali 'Imran ayat 144 yang artinya: ("Muhammad itu tidak
lain kecuali hanyalah seorang Rasul sebagaimana telah berlalu Rasul-rasul
sebelum dia. Apakah bila dia mati atau terbunuh kalian akan berbalik ke
belakang (murtad). Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka sekali-kali dia
tidak akan dapat mendatangkan madlarat kepada Allah sedikitpun dan kelak Allah
akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
Mendengar
penuturan Abu Bakar maka menangislah kaum muslimin. Umarpun menyadari
kesalahannya