Al Ishlah Bainal Muslimin (5)
Ada dua cara yang diajarkan oleh rosululloh shollallohu
alaihi wasallam :
Cara pertama : Melerai dan mendamaikan keduanya
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى
الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ
فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ
أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang
maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu
berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang
berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika
golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara
keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat
[alhujurot : 9-10]
Cara Kedua : Menghindarkan diri dari keduanya
Maksudnya pergi menjauhi arena pertempuran. Semua potensi
yang membuat kita memiliki keinginan untuk terlibat dihilangkan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى
الله عليه وسلم تَكُونُ
فِتْنَةٌ النَّائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْيَقْظَانِ وَالْيَقْظَانُ فِيهَا
خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِى فَمَنْ وَجَدَ
مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَسْتَعِذْ
Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Akan terjadi fitnah (perang sesama muslim). Orang yang
tidur saat itu lebih baik dari terjaga. Yang terjaga lebih baik dari yang
berdiri. Orang yang berdiri lebih baik dari yang berlari. Oleh karena itu siapa
yang mendapati tempat aman atau tempat berlindung maka jadikanlah tempat untuk
berlindung [HR Bukhori Muslim]
عَنْ مُسْلِمِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّهَا
سَتَكُونُ فِتَنٌ أَلاَ ثُمَّ تَكُونُ فِتْنَةٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ
الْمَاشِى فِيهَا وَالْمَاشِى فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِى إِلَيْهَا أَلاَ
فَإِذَا نَزَلَتْ أَوْ وَقَعَتْ فَمَنْ كَانَ لَهُ إِبِلٌ فَلْيَلْحَقْ بِإِبِلِهِ
وَمَنْ كَانَتْ لَهُ غَنَمٌ فَلْيَلْحَقْ بِغَنَمِهِ وَمَنْ كَانَتْ لَهُ أَرْضٌ
فَلْيَلْحَقْ بِأَرْضِهِ. قَالَ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ
مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ إِبِلٌ وَلاَ غَنَمٌ وَلاَ أَرْضٌ قَالَ يَعْمِدُ إِلَى
سَيْفِهِ فَيَدُقُّ عَلَى حَدِّهِ بِحَجَرٍ ثُمَّ لْيَنْجُ إِنِ اسْتَطَاعَ
النَّجَاءَ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ اللَّهُمَّ هَلْ
بَلَّغْتُ. قَالَ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ أُكْرِهْتُ
حَتَّى يُنْطَلَقَ بِى إِلَى أَحَدِ الصَّفَّيْنِ أَوْ إِحْدَى الْفِئَتَيْنِ
فَضَرَبَنِى رَجُلٌ بِسَيْفِهِ أَوْ يَجِىءُ سَهْمٌ فَيَقْتُلُنِى قَالَ يَبُوءُ
بِإِثْمِهِ وَإِثْمِكَ وَيَكُونُ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Dari Muslim Bin Abu Bakroh : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Sesungguhnya akan terjadi fitnah ! Ingatlah akan terjadi
fitnah ! Orang yang duduk saat itu lebih baik daripada yang berjalan. Orang
yang berjalan lebih baik dari yang berlari. Ingatlah ! Bila itu terjadi maka
siapa yang memiliki onta, pergilah untuk sibuk mengurusi ontanya. Siapa yang
memiliki kambing maka pergilah untuk sibuk mengurusi kambingnya. Siapa yang
memiliki tanah maka pergilah untuk menggarap tanahnya.Seorang laki-laki berkata
: Wahai rosululloh, apa pendapat engkau bila seseorang tidak memiliki onta,
kambing dan tanah ? Beliau bersabda : Ia pergi untuk mengambil pedangnya lalu
dipukulkan bagian tajamnya ke batu setelah itu pergi mencari tempat selamat bila
mampu. Ya Alloh, bukankah aku sudah menyampaikan. Ya Alloh, bukankah aku sudah
menyampaikan. Ya Alloh, bukankah aku sudah menyampaikan ?! Berkatalah seorang
laki-laki : Wahai rosululloh, apa pendapat engkau bila aku dipaksa hingga aku
dimasukkan ke dalam salah satu diantara dua shof atau salah satu dari dua
golongan lalu seseorang membunuhku dengan pedangnya atau membunuhku dengan
panahnya ? Beliau bersabda : Akan kembali dengan dosanya dan dosamu lalu
menjadi penghuni neraka [HR Muslim]