Pakaian Bersih



Pakaian Dalam Sholat (4)

Pakaian kotor mengganggu pandangan mata. Kotornya pakaian tentu identik dengan aroma tidak sedap yang akan mengganggu penciuman manusia dan para malaikat yang hadir di masjid. Menjaganya dengan mencucinya saat kotor, diperintah oleh nabi shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَى رَجُلًا شَعِثًا قَدْ تَفَرَّقَ شَعْرُهُ فَقَالَ أَمَا كَانَ يَجِدُ هَذَا مَا يُسَكِّنُ بِهِ شَعْرَهُ وَرَأَى رَجُلًا آخَرَ وَعَلْيِهِ ثِيَابٌ وَسِخَةٌ فَقَالَ أَمَا كَانَ هَذَا يَجِدُ مَاءً يَغْسِلُ بِهِ ثَوْبَهُ

Dari Jabir bin Abdullah ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami, lalu beliau melihat seorang laki-laki yang rambutnya acak-acakkan. Maka beliau bersabda :  Tidakkah orang ini mendapatkan sesuatu yang dapat digunakan untuk merapikan rambutnya ? kemudian beliau juga mendapati seorang laki-laki yang bajunya kotor, beliau bersabda : Tidakkah orang ini mendapatkan air hingga ia dapat mencuci bajunya [HR Nasa’i dan Abu Daud]

Al Allamah Abu Thoyyib Muhammad Symasul Haq Al ‘Adzim Al Abaadi berkata :

وَفِيهِ طَلَب النَّظَافَة مِنْ الْأَوْسَاخ الظَّاهِرَة عَلَى الثَّوْب وَالْبَدَن

Hadits ini menuntut kita untuk membersihkan kotoran dhohir yang melekat pada pakaian dan badan

Maroji’ :

Aunul Ma’bud, Al Allamah Abu Thoyyib Muhammad Symasul Haq Al ‘Adzim Al Abaadi 9/87