Umar Bin Khothob



Tangisan Karena Quran (3)

Kisah keislaman Umar cukup terkenal. Ketika ia keluar rumah untuk membunuh rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Justru di rumah saudarinyalah hidayah masuk ke relung hatinya ketika ia menyimak beberapa ayat di surat thoha :

طه  مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآَنَ لِتَشْقَى إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى تَنْزِيلًا مِمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَا الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى  وَإِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى  اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى

Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Yaitu) Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas `Arsy. Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaulhusna (nama-nama yang baik). [thoha : 1-8]

Mendengar ayat-ayat ini, Umar berkata :

من هذا فر قريش

Karena ayat ini, kaum Quraisy lari ?!

Selanjutnya, ia menyimak ayat berikutnya :

وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى إِذْ رَأَى نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آَنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آَتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى  فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ يَا مُوسَى إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى  وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَى  إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي  إِنَّ السَّاعَةَ آَتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى  فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَى   

Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya : Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil : Hai Musa. Sesungguhnya Aku inilah Robmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi) selain Aku, maka ibadahilah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa [Thoha : 9-16]

Selesai dibacakan ayat-ayat ini, Umar berkata :

يَنْبَغِي لِمَنْ يَقُوْلُ هذا ألاَّ يُعْبَدَ مَعَهُ غَيْرُهُ دَلُّوْنِيْ عَلَى مُحَمَّدٍ

Sudah selayaknya bagi siapa yang mengucapkan firman ini, tidak ada yang dibadahi bersamaNya selainNya. Tolong tunjukkan Muhammad kepadaku

Demikianlah Umar Bin Khothob begitu mudah tersentuh oleh firman Alloh. Ketika sudah masuk islam, di suatu hari Umar melihat seorang rahib. Ia perhatikan bahwa sang rahib sangat tekun beribadah. Dia tinggalkan dunia dan wanita sehingga tidak menikah. Hidup dengan penuh kesederhanaan dengan pakaian compang-camping. Tidak ada siang yang dilewatinya kecuali dalam keadaan lapar karena puasa. Demikianlah, hari-harinya dilewati dengan ibadah tanpa ada kenikmatan dunia yang dia rasakan.

Bila dilihat dengan kacamata islam tentu perbuatan itu sia-sia. Di akhirat, ia aka tetap masuk neraka karena Alloh tidak akan menerima penghambaan seperti itu. Melihat apa yang terjadi pada orang itu, Umar menangis hingga seseorang bertanya :

يَا أَميْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ مَا يُبْكِيْكَ مِنْ هذَا ؟

Wahai amirul mukminin, apa yang membuatmu menangis karena orang ini ?

Umar berkata :

ذَكَرْتُ قَوْلَ الله عَزَّ وَجَلَّ فِيْ كِتَابِهِ

Aku teringat dengan firman Alloh Azza Wajalla dalam kitabNya :

عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً

Dia yang beramal lagi kepayahan, (justru karenanya) ia memasuki api neraka yang sangat panas [alghosyiyah : 2-3]

Umar berkata :

فَذَاكَ الَّذِي أبْكَانِيْ

Itulah yang membuatku menangis

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa pada suatu malam, Umar Bin Khothob keluar untuk melihat kondisi rakyat yang dipimpinnya. Tiba-tiba ia melewati suatu rumah dimana orang yang ada di dalamnya sedang membaca quran :

وَالطُّورِ وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ فِي رَقٍّ مَنْشُورٍ وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ  إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ

Demi bukit, dan Kitab yang ditulis, pada lembaran yang terbuka, dan demi Baitulmakmur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya adzab Robmu pasti terjadi, [ath thur : 1-7]

Ayat terakhir dari surat ini membuat Umar tersentak, hingga dia berkata :

قَسَمٌ وَرَبُّ الْكَعْبَةِ حَقٌّ

Ini adalah sumpah yang benar demi Rob ka’bah !

Iapun segera turun dari keledainya lalu bersandar pada sebuah dinding. Ia diam di situ beberapa lama setelah itu pulang ke rumahnya. Iapun sakit selama satu bulan yang membuat orang-orang menengoknya akan tetapi tidak mengetahui apa yang menyebabkan Umar jatuh sakit

Maroji’ :

Sirotu Amiril Mukminin Umar Ibnul Khithob, DR Ali Muhammad Ash Sholabi hal 19, 29 dan 36