Menjaga Waktu Sholat



Menjaga Kwalitas Sholat (3)

Hal itu karena waktu-waktu sholat sholat sudah ditentukan sebagaimana Alloh berfirman :

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا  

Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman [annisa : 103]

Oleh karena itu, Alloh sangat mencintai hambanya yang menjaga dengan baik pelaksanaan sholat sesuai dengan waktunya sehingga menjadikannya sebagai bagian dari amal yang paling dicintai. Satu riwayat menyebutkan :

عن عبد الله قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا وَبِرُّ الْوَالِدَيْنِ وَالْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ  

Dari Abdulloh berkata : Aku bertanya kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam : Amal apa yang paling dicintai Alloh Ta’ala ? Beliau bersabda : Sholat tepat pada waktunya, birrul walidain dan jihad fisabilillah Azza Wajalla [HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan Nasa’i]

Inilah yang senantiasa dilazimi oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam dan para sahabat hingga pada perang khondaq, beliau dan kaum muslimin terpaksa menunaikan sholat ashar ketika matahari sudah terbenam.

Kenapa bisa begitu ? Karena kaum muslimin harus menyelesaikan penggalian parit dan ini bagian dari kemaslahatan kaum muslimin untuk menahan serangan kaum kafir yang jumlah mereka berlipat-lipat. Inilah yang membuat rosululloh shollallohu alaihi wasallam terlambat menunaikan sholat ashar. Karena keterlambatan ini, dengan geram nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :

عَنْ عَلِىٍّ قَالَ لَمَّا كَانَ يَوْمُ الأَحْزَابِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَلأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ نَارًا كَمَا حَبَسُونَا وَشَغَلُونَا عَنِ الصَّلاَةِ الْوُسْطَى حَتَّى غَابَتِ الشَّمْسُ  

Dari Ali berkata : Ketika hari ahzab (perang khondaq), rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Semoga Alloh memenuhi kubur-kubur dan rumah-rumah mereka dengan api sebagaimana mereka menahan kita dan membuat kita tersibukkan dari sholat alwushtho (ashar) hingga matahari terbenam [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah]

Ketika perasaan sedih menghinggapi rosululloh shollallohu alaihi wasallam karena tertunda menunaikan sholat ashar sesuai dengan waktunya, ini justru terbalik dengan kaum munafiq. Menunda-nunda pelaksanaan ashar adalah ciri khas mereka sehingga rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :

عنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ تِلْكَ صَلاَةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَىِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لاَ يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلاَّ قَلِيلاً  

Dari Anas Bin Malik berkata : Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Itulah sholat orang munafiq. Dia duduk (santai, padahal waktu ashar sudah tiba) menunggu matahari hingga ketika berada diantara dua tanduk setan, segera berdiri untuk menyelesaikan empat rokaat dengan cepat. Dia tidak ingat kepada Alloh kecuali sedikit [HR Muslim, Nasa’i, Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah]