Keberadaan Wanita Di Masjid (7)
Kaum wanita menunaikan manasik haji
sebagaimana yang dilakukan oleh kaum pria. Yang membedakan antara keduanya
adalah :
(1) Tidak menunaikan thowaf saat
haidl.
Inilah yang pernah membuat Aisyah
menangis sebagaimana yang diceritakan sendiri oleh Aisyah :
عَنْ عَائِشَةَ
قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم لاَ نَذْكُرُ إِلاَّ
الْحَجَّ ، فَلَمَّا جِئْنَا سَرِفَ طَمِثْتُ ، فَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ صلى
الله عليه وسلم وَأَنَا أَبْكِى فَقَالَ مَا يُبْكِيكِ قُلْتُ لَوَدِدْتُ وَاللَّهِ
أَنِّى لَمْ أَحُجَّ الْعَامَ . قَالَ لَعَلَّكِ نُفِسْتِ قُلْتُ نَعَمْ
قَالَ فَإِنَّ ذَلِكَ شَىْءٌ
كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ ، فَافْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ،
غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
Dari
Aisyah berkata : Kami keluar bersama nabi shollallohu alaihi wasallam. Kita
tidak berniat selain haji. Ketika kami tiba di Sarf, aku haidl. Nabi
shollallohu alaihi wasallam menemuiku saat itu aku sedang menangis. Beliau
bersabda : Apa yang menyebabkanmu menangis ? Aku berkata : Aku benar-benar
berkeinginan, demi Alloh, sepertinya aku tidak berhaji tahun ini. Beliau
bersabda : Barangkali engkau sedang haidl ? Aku berkata : Benar. Beliau
bersabda : Itu adalah sesuatu yang telah Alloh tetapkan bagi anak-anak wanita
keturunan Adam. Kerjakan apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji, akan
tetapi engkau tidak boleh berthowaf di baitulloh hingga engkau suci [HR
Bukhori, Muslim, Ahmad, Malik, Nasa’i, Darimi dan Ibnu Majah]
(2) Menunaikan thowaf dengan menjauhi
posisi kaum laku-laki
عَنْ ابْنُ جُرَيْجٍ
أَخْبَرَنَا قَالَ أَخْبَرَنِى عَطَاءٌ إِذْ مَنَعَ ابْنُ هِشَامٍ النِّسَاءَ
الطَّوَافَ مَعَ الرِّجَالِ قَالَ كَيْفَ يَمْنَعُهُنَّ ، وَقَدْ طَافَ نِسَاءُ
النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم مَعَ الرِّجَالِ قُلْتُ أَبَعْدَ الْحِجَابِ أَوْ
قَبْلُ قَالَ إِى لَعَمْرِى لَقَدْ أَدْرَكْتُهُ بَعْدَ الْحِجَابِ . قُلْتُ
كَيْفَ يُخَالِطْنَ الرِّجَالَ قَالَ لَمْ يَكُنَّ يُخَالِطْنَ كَانَتْ عَائِشَةُ
رضى الله عنها تَطُوفُ حَجْرَةً مِنَ
الرِّجَالِ لاَ تُخَالِطُهُمْ ، فَقَالَتِ امْرَأَةٌ انْطَلِقِى نَسْتَلِمْ يَا
أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ . قَالَتْ
انْطَلِقِى عَنْكِ . وَأَبَتْ
وَكُنَّ يَخْرُجْنَ مُتَنَكِّرَاتٍ
بِاللَّيْلِ ، فَيَطُفْنَ مَعَ الرِّجَالِ ، وَلَكِنَّهُنَّ كُنَّ إِذَا دَخَلْنَ
الْبَيْتَ قُمْنَ حَتَّى يَدْخُلْنَ وَأُخْرِجَ الرِّجَالُ ، وَكُنْتُ آتِى
عَائِشَةَ أَنَا وَعُبَيْدُ بْنُ عُمَيْرٍ وَهِىَ مُجَاوِرَةٌ فِى جَوْفِ ثَبِيرٍ
. قُلْتُ وَمَا حِجَابُهَا قَالَ هِىَ فِى قُبَّةٍ تُرْكِيَّةٍ لَهَا غِشَاءٌ ،
وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَهَا غَيْرُ ذَلِكَ ، وَرَأَيْتُ عَلَيْهَا دِرْعًا
مُوَرَّدًا .ب
Dari Ibnu Juraij bahwa Atho
menceritakan padaku bahwa Ibnu Hisyam melarang wanita berthowaf bersama kaum
laki-laki. Atho berkata : Bagaimana mungkin Ibnu Hisyam melarang mereka padahal
istri-istri nabi shollallohu alaihi wasallam berthowaf bersama kaum laki-laki ?
Ibnu juraij bertanya : Itu terjadi setelah turunnya perintah hijab atau
sebelumnya ? Ia menjawab : Ya, saya mengetahuinya setelah turunnya perintah
hijab. Ibnu Juraij bertanya : Bagaimana mereka membaur dengan kaum laki-laki ?
Ia menjawab : Mereka tidak membaur. Aisyah thowaf menjauh dari kaum laki-laki
dan tidak membaur bersama mereka. Seorang wanita berkata : Pergilah untuk
mencium hajar aswad, wahai ummul mukminin. Aisyah berkata : Kau saja yang
pergi. Aisyah enggan [HR Bukhori dan Abdurrozzaq]