Doa Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam Berkenaan Thoun



Antara Thoun Dan Corona (4)

Mati di medan jihad fisabilillah adalah kesyahidan bagi umat rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Demikian pula kematian akibat thoun. Dua penyebab kematian ini pernah menjadi salah satu doa rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ قَيْسٍ أَخِي أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ فَنَاءَ أُمَّتِي قَتْلًا فِي سَبِيلِكَ بِالطَّعْنِ وَالطَّاعُونِ

Dari Abu Burdah Bin Qois saudara Abu Musa Al Asy Asy’ari yang dia marfu’kan “ Ya Alloh jadikanlah kematian umatku karena terbunuh di jalanMu dengan tikaman dan thoun [HR Ahmad, Hakim, Albaghowi dan Thobroni]

Tentang hadits di atas, Ibnu Hajar Al Atsqolani berkata :

قَالَ الْعُلَمَاء : أَرَادَ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُحَصِّل لِأُمَّتِهِ أَرْفَع أَنْوَاع الشَّهَادَة وَهُوَ الْقَتْل فِي سَبِيل اللَّه بِأَيْدِي أَعْدَائِهِمْ إِمَّا مِنْ الْإِنْس وَإِمَّا مِنْ الْجِنّ

Para ulama berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam ingin agar umatnya meraih derajat paling tinggi dari sekian macam syahid, yaitu terbunuh fisabilillah di tangan musuh-musuh mereka baik dari kalangan manusia (saat berperang) maupun dari jin (berupa penyakit thoun)

Abu Qilabah menyampaikan riwayat doa rosululloh berkenaan dengan thoun lebih lengkap :

عَنْ أَبِى قِلاَبَةَ أَنَّ الطَّاعُونَ وَقَعَ بِالشَّامِ فَقَالَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ إِنَّ هَذَا الرِّجْزَ قَدْ وَقَعَ فَفِرُّوا مِنْهُ فِى الشِّعَابِ وَالأَوْدِيَةِ. فَبَلَغَ ذَلِكَ مُعَاذاً فَلَمْ يُصَدِّقْهُ بِالَّذِى قَالَ فَقَالَ بَلْ هُوَ شَهَادَةٌ وَرَحْمَةٌ وَدَعْوَةُ نَبِيِّكُمْ صلى الله عليه وسلم اللَّهُمَّ أَعْطِ مُعَاذاً وَأَهْلَهُ نَصِيبَهُمْ مِنْ رَحْمَتِكَ. قَالَ أَبُو قِلاَبَةَ فَعَرَفْتُ الشَّهَادَةَ وَعَرَفْتُ الرَّحْمَةَ وَلَمْ أَدْرِ مَا دَعْوَةُ نَبِيِّكُمْ حَتَّى أُنْبِئْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَيْنَمَا هُوَ ذَاتَ لَيْلَةٍ يُصَلِّى إِذْ قَالَ فِى دُعَائِهِ  فَحُمَّى إِذاً أَوْ طَاعُونٌ فَحُمَّى إِذاً أَوْ طَاعُونٌ  ثَلاَثَ مَرَّاتٍ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ لَهُ إِنْسَانٌ مِنْ أَهْلِهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُكَ اللَّيْلَةَ تَدْعُو بِدُعَاءٍ. قَالَ  وَسَمِعْتَهُ. قَالَ نَعَمْ. قَالَ  إِنِّى سَأَلْتُ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِسَنَةٍ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَيَسْتَبِيحَهُمْ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُلْبِسَهُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَهُمْ بَأْسَ بَعْضٍ فَأَبَى عَلَىَّ أَوْ قَالَ فَمَنَعَنِيهَا فَقُلْتُ حُمَّى إِذاً أَوْ طَاعُوناً حُمَّى إِذاً أَوْ طَاعُوناً حُمَّى إِذاً أَوْ طَاعُوناً  

Dari Abu Qilabah : Bahwa thoun telah terjadi di Syam. Amru Bin Ash berkata : Sesungguhnya ini adalah kotoran (yang membahayakan) yang tengah terjadi. Oleh karena itu, larilah darinya menuju bukit dan lembah. Hal itu sampai ke telinga Muadz. Dia tidak membenarkan perkataannya. Dia berkata “ Bahkan itu adalah kesyahidan, rahmat dan doa nabi kalian shollallohu alaihi wasallam. Ya Alloh, berilah Muadz dan keluarganya bagian dari rahmatMu “ Abu Qilabah berkata : Aku tahu tentang kesyahidan, aku juga tahu tentang rahmat, akan tetapi aku belum mengerti apa yang dimaksud dengan doa nabi kalian hingga aku diberitahu bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam pada suatu malam menunaikan sholat. Ternyata dalam doanya ada kalimat “ Demam atau thoun, demam atau thoun ? Beliau ucapkan tiga kali. Kesokan harinya, seorang dari keluarganya bertanya kepada beliau : Wahai rosululloh, tadi malam aku mendengar engkau berdoa dengan suatu doa ? Beliau bertanya : Engkau mendengarnya ? Dia berkata : Benar. Beliau bersabda : Sesungguhnya aku memohon kepada Robku Azza Wajalla agar umatku tidak dibinasakan oleh paceklik. Dia mengabulkan permintaanku. Aku memohon agar umatku tidak dikuasai oleh musuh selain mereka sendiri sehingga mereka merampas negeri mereka. Dia mengabulkan permintaanku. Aku memohon agar Alloh tidak mencampurkan mereka ke dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian  kamu keganasan sebahagian yang lain (maksudnya memohon agar umat bersatu dan tidak berpecah-belah). Alloh enggan mengabulkan permohonanku atau menolaknya. Aku berkata : Demam atau thoun, demam atau thoun, demam atau thoun ? [HR Ahmad]

Maksud dari kalimat “ deman atau thoun “ adalah memohon kepada Alloh agar satu diantara dua penyakit ini, Alloh berikan kepada umatnya.

Maroji’ :

Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 16/249

bersambung besok, in sya Alloh