Pada Masa Firaun, Bangsa Mesir Pernah Dilanda Penyakit Thoun



Antara Thoun Dan Corona (9)

Setelah didakwahi, Firaun bertambah kesombongannya. Apa yang dia perlihatkan di hadapan Musa diikuti oleh bangsa Qibthi yang merupakan penduduk asli Mesir. Lima adzabpun, Alloh kirim kepada mereka. Adzab itu berupa angin topan, belalang, kutu, katak dan darah. Apakah mereka sadar ? Ternyata kecongkakan semakin bertambah sebagaimana yang difirmankan oleh Alloh :

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آَيَاتٍ مُفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ

Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa [al a’rof : 133]

Akhirnya Alloh kirimkan siksa ke enam, yaitu penyakit thoun. Barulah mereka mengiba kepada Musa agar diangkat wabah itu sambil berjanji akan beriman bila permintaan mereka dikabulkan. Alloh berfirman :

وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيْهِمُ الرِّجْزُ قَالُوا يَا مُوسَى ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ لَئِنْ كَشَفْتَ عَنَّا الرِّجْزَ لَنُؤْمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِي إِسْرَائِيلَ

Dan ketika mereka ditimpa arrijzu  (thoun) mereka berkata : Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Robmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan adzab itu daripada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan kami akan membiarkan Bani Israel pergi bersamamu [al a’rof : 134]

Kata arrijzu pada ayat di atas ditafsirkan oleh Alkhozin dengan thoun. Ini sesuai dengan sabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الطَّاعُونُ رِجْسٌ أُرْسِلَ عَلَى طَائِفَةٍ مِنْ بَنِى إِسْرَائِيلَ أَوْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ

Dari Usamah Bin Zaid : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Thoun adalah rijsun (kotor, siksa) yang dikirimkan kepada sekelompok Bani Isroil atau orang sebelum kalian [HR Bukhori, Muslim dan Malik]

Kalimat “ atau orang sebelum kalian “ pada hadits di atas, adalah Firaun dan bangsa Qibthi yang menentang dakwah Musa.

Dalam tafsir Alkhozin disebutkan bahwa dalam sehari, jatuh korban orang mati dalam sehari sebanyak tujuh puluh ribu. Ini menunjukkan dahsyatnya wabah thoun. Begitu banyaknya hingga mereka tidak mampu untuk menguburkan mayat-mayat yang bergelimpangan.

Akhirnya permintaan mereka dikabulkan oleh Alloh. Thoun betul-betul diangkat. Akan tetapi, apakah mereka menepati janjinya ? Ternyata tidak. Mereka tetap kufur. Alloh berfirman tentang kekufuran mereka :

فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الرِّجْزَ إِلَى أَجَلٍ هُمْ بَالِغُوهُ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ

Maka setelah kami hilangkan adzab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya [al a’rof : 135]

Maroji’ :

Lubabutta’wil Fi Ma’anittanzil, Abul Hasan Ali Bin Muhammad Bin Ibrohim Bin Umar Asy Syaihi (maktabah syamilah) hal 166