Tertawa Dalam Timbangan Aqidah Dan Fiqih (33)
Anas Bin Malik Memberi kesaksian tentang hal ini :
عَنْ أَنَسٍ قَالَ بَيْنَا رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى
إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنْزِلَتْ عَلَىَّ آنِفًا سُورَةٌ. فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (إِنَّا
أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ
الأَبْتَرُ). ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ فَقُلْنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ فَإِنَّهُ
نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ
تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ
فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِى.
فَيَقُولُ مَا تَدْرِى مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ
Dari Anas berkata : Pada suatu hari, ketika rosululloh
bersama kami, tiba-tiba beliau terlelap sejenak lalu mengangkat kepala sambil
tersenyum. Kami berkata : Apa yang menyebabkan engkau tertawa wahai rosululloh
? Beliau bersabda : Baru saja turun ayat kepadaku. Beliau membaca : Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Robmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu dialah yang terputus.
Setelah itu beliau bersabda : Tahukah kalian, apakah alkautsar itu ?
Kami berkata : Alloh dan rosulNya lebih tahu. Beliau bersabda : Sesungguhnya ia
adalah sungai dimana Robku Azza Wajalla menjanjikanku kebaikan yang banyak. Ia
adalah telaga yang akan didatangi umatku pada hari kiamat. Bejananya sebanyak
jumlah bintang di langit. Tiba-tiba seorang hamba diantara mereka diusir.
Akupun berkata : Sesungguhnya dia umatku. Alloh berfirman : Sesungguhnya engkau
tidak mengetahui apa yang terjadi setelah engkau meninggal [HR Bukhori]