Tertawa Dalam Timbangan Aqidah Dan Fiqih (40)
Ini difirmankan oleh Alloh :
حَتَّى إِذَا أَتَوْا
عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا
مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا
يَشْعُرُونَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ
نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ
صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut
berkatalah seekor semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu,
agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari. Maka dia tersenyum dengan
tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Dan dia berdoa : Wahai Robku,
berikanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal shaleh yang Engkau ridlai dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam
golongan hamba-hambaMu yang shaleh [annaml : 18-19]