(Sholat Itu Mudah, Tidak Sulit) -5
Iqomat terdengar berkumandang. Tiba-tiba perut sakit tak
tertahankan. Mana yang dipilih antara masuk masjid atau WC. Tentu WC lebih
utama daripada memaksakan diri mengejar pahala 27 derajat.
Perut terasa lapar, tiba-tiba makanan sudah terhidang di
meja. Pada saat yang sama panggilan sholat terdengar. Mana yang didahulukan,
sholat atau makan ? Ternyata syariat mempersilahkan kita untuk mendahulukan
makan demi kekhusyuan sholat.
Ini bagian dari kemudahan dalam islam. Oleh karena itu
rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ ابْنِ عُمَرَ
قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذَا
كَانَ أَحَدُكُمْ عَلَى الطَّعَامِ فَلَا يُعَجِّلْ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ
مِنْهُ ، وَإِنْ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ
Dari Ibnu Umar berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Bila seorang diantara kalian berada di depan makanan
(sedang makan) maka jangan terburu-buru hingga menyelesaikan hajatnya meskipun
iqomat telah berkumandang [HR Bukhori]
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ :
سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ
طَعَامٍ وَلَا هُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ
Dari
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia berkata : Aku mendengar Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Tidak diperbolehkan sholat saat
makanan terhidang dan tidak diperbolehkan pula sholat orang yang menahan dua
kotoran (muka dan belakang) [HR Muslim]