Bolehnya Sholat Di Rumah Bila Hujan


(Sholat Itu Mudah, Tidak Sulit) -4
Itban Bin Malik pernah menyampaikan izin kepada nabi shollallohu alaihi wasallam agar diperkenankan untuk sholat di rumah bila hujan turun. Dia berkata :
إنّي أنْكَرْتُ بَصَرِي وَإنَّ الوَادِي الَّذِي بَيْنِي وبَيْنَ قَومِي يَسيلُ إِذَا جَاءتِ الأمْطَارُ فَيَشُقُّ عَلَيَّ اجْتِيَازُهُ
Sesungguhnya pandangan mataku sudah kabur dan lembah antara tempat tinggalku dengan kaumku mengalir air bila turun hujan yang membuat diriku kesulitan untuk menembusnya[muttafaq alaih]
Mendengar penuturannya, rosululloh shollallohu alaihi wasallam memperkenankan dirinya untuk sholat di salah satu ruangan yang ada di rumahnya dan beliau berjanji datang ke rumahnya untuk sholat di tempat itu.
Masyaqqoh (beratnya beban) akibat turun hujan lebat menyebabkan syariat memerintahkan muadzin untuk merubah lafadz hayya ‘alash sholah dengan “ Alaa sholluu firrihaal “ sebagaimana riwayat yang dibawakan oleh Ibnu Umar :
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَذَّنَ بِالصَّلَاةِ فِي لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ ثُمَّ قَالَ أَلَا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ ذَاتُ بَرْدٍ وَمَطَرٍ يَقُولُ أَلَا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ
Dari Malik dari Nafi', bahwa Ibnu 'Umar pernah mengumandangkan adzan pada suatu hari yang dingin dan berangin. Kemudian ia berkata : Shalatlah di tempat tinggal kalian. Ia melanjutkan perkataannya : Jika malam sangat dingin dan hujan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan seorang mu'adzin untuk mengucapkan : Hendaklah kalian shalat di tempat tinggal kalian  [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Malik dan Ibnu Majah]