Mengakhirkan Sholat (3)
Anas Bin Malik meriwayatkan :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ تِلْكَ صَلاَةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ
الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَىِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا
أَرْبَعًا لاَ يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلاَّ قَلِيلاً
Dari Anas Bin Malik berkata : Aku mendengar rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Itulah sholat orang munafiq. Duduk
menunggu matahari hingga ketika berada diantara dua tanduk setan, segera
berdiri lalu menyelesaikan empat rokaat dengan cepat, tidak ingat kepada Alloh
kecuali sedikit [HR Muslim, Ahmad, Nasa’i, Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah]
Hadits di atas menunjukkan kelakuan orang munafiq. Mereka
tidak menunggu waktu ashar tiba. Yang mereka tunggu adalah posisi matahari
ketika hampir tenggelam. hal itu disebut oleh rosululloh shollallohu alaihi
wasallam dengan posisi dua tanduk setan. Saat itulah mereka menunaikan sholat
ashar sambil berpacu dengan tenggelamnya matahari.
Sholat seperti ini tentu akan ditunaikan dengan cepat yang
berakibat ingatan kepada Alloh sangat sedikit