Mengakhirkan Sholat (5)
Pada perang khondaq, nabi shollallohu alaihi wasallam
mengikuti saran dari Salman Al Farisi. Parit digali agar orang kafir tidak bisa
langsung menyerang kaum muslimin. Ini dilakukan karena jumlah musuh terlalu
banyak, tidak seimbang dengan sedikitnya jumlah pasukan islam.
Target penggalian harus dicapai, agar saat musuh datang,
parit sudah selesai digali. Hal itu membuat rosululloh shollallohu alaihi wasallam
menunda pelaksanaan sholat ashar demi keselamatan kaum muslimin.
Rupanya saat matahari terbenam, parit baru purna digali.
Untuk pertama kalinya, nabi shollallohu alaihi wasallam menunaikan sholat ashar
pada waktu maghrib. Inilah yang membuat rosululloh shollallohu alaihi wasallam
murka sehingga beliau bersabda :
عَنْ عَلِىٍّ قَالَ لَمَّا كَانَ
يَوْمُ الأَحْزَابِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَلأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ نَارًا
كَمَا حَبَسُونَا وَشَغَلُونَا عَنِ الصَّلاَةِ الْوُسْطَى حَتَّى غَابَتِ
الشَّمْسُ
Dari Ali berkata : Ketika hari ahzab (perang khondaq),
rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Semoga Alloh memenuhi
kubur-kubur dan rumah-rumah mereka dengan api sebagaimana mereka menahan kita
dan membuat kita tersibukkan dari sholat alwushtho (ashar) hingga matahari
terbenam [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah]