Shof Tidak Beres Memutus Hubungan Antara Alloh Dan HambaNya


Peringatan Berkaitan Dengan Aturan Shof (8)
Celah yang renggang dalam shof harus dirapatkan. Kekosongan shof yang mungkin bisa diisi maka harus diisi. Siapa yang menunaikannya maka berarti telah membuat hubungan antara dirinya dengan Alloh tersambung. Tidak peduli dan membiarkan shof penuh dengan celah, akan membuat renggang hubungan antara dirinya dengan Alloh. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عن ابن عمر رَضِيَ اللهُ عَنهُما : أنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ :  ...وَمَنْ وَصَلَ صَفّاً وَصَلَهُ اللهُ ، وَمَنْ قَطَعَ صَفّاً قَطَعَهُ اللهُ    
Dari Ibnu Umar rodliyallohu anhuma : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ... Siapa yang menyambung shof maka Alloh akan menyambungkan hubungaNnya dan siapa yang memutus shof maka Alloh akan memutus hubungaNya [HR Ahmad dan Abu Daud]
Penulis kitab aunul ma’bud menafsirkan makna “ Alloh akan menyambungkan hubungaNnya “ dengan rahmat. Ini menunjukkan bahwa rahmat, Alloh berikan kepada siapa yang bisa menyambung dan menutup celah shof
Tidak hanya rahmat saja, Abu Juhaifah meriwayatkan sabda nabi shollallohu alaihi wasallam :
مَنْ سَدَّ فُرْجَةً فِي الصَّفِّ غُفِرَ لَهُ
Barangsiapa menutup celah dalam shof maka akan diampuni baginya [HR Albazzar]
Sementara Ibnu Umar berkata :
مَا مِنْ خُطْوَةٍ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ خُطْوَةٍ مَشَاهَا الرَّجُلُ فِي فُرْجَةٍ فِي الصَّفِّ فَسَدَّهَا  
Tidak ada langkah yang lebih besar pahalanya melebihi langkah seorang untuk menutupi celah dalam shof [HR Ath Thobroni]
Maroji’ :
Aunul Ma’bud 2/188