Terlambat Sholat Hingga Sudah Keluar Waktunya
Mengakhirkan Sholat (10)
Ditinjau dari segi waktu, sholat yang kita tunaikan terbagi
menjadi dua.
Pertama : Adaa-an
Yaitu sholat yang ditunaikan masih berada pada waktunya
Yaitu sholat yang ditunaikan setelah waktunya habis. Seperti seorang yang tidur begitu nyenyak hingga bangun setelah matahari terbit. Dalam kondisi seperti ini, ia harus tetap menunaikan sholat dan sholat yang ia kerjakan masuk kategori “ qodlo-an.
Terlambat bangun sehingga kehilangan waktu sholat
shubuh adalah sesuatu yang biasa terjadi. Tidak hanya kita sebagai manusia
biasa, rosululloh shollallohu alaihi wasallam dan para sahabat juga pernah
mengalaminya. Setidaknya ada dua riwayat yang menceritakan hal ini :
عَنْ أَبِى قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ
قَالَ سِرْنَا مَعَ النَّبِىِّ صلى الله
عليه وسلم لَيْلَةً فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ لَوْ عَرَّسْتَ بِنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ . قَالَ أَخَافُ أَنْ تَنَامُوا عَنِ الصَّلاَةِ قَالَ بِلاَلٌ أَنَا
أُوقِظُكُمْ . فَاضْطَجَعُوا وَأَسْنَدَ بِلاَلٌ ظَهْرَهُ إِلَى رَاحِلَتِهِ ،
فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَنَامَ ، فَاسْتَيْقَظَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم وَقَدْ طَلَعَ حَاجِبُ
الشَّمْسِ فَقَالَ يَا بِلاَلُ أَيْنَ مَا
قُلْتَ قَالَ مَا أُلْقِيَتْ عَلَىَّ
نَوْمَةٌ مِثْلُهَا قَطُّ . قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَبَضَ أَرْوَاحَكُمْ حِينَ شَاءَ
، وَرَدَّهَا عَلَيْكُمْ حِينَ شَاءَ ، يَا بِلاَلُ قُمْ فَأَذِّنْ بِالنَّاسِ
بِالصَّلاَةِ فَتَوَضَّأَ فَلَمَّا
ارْتَفَعَتِ الشَّمْسُ وَابْيَاضَّتْ قَامَ فَصَلَّى
Dari Abu Qotadah dari bapaknya berkata : Kami
melakukan perjalanan di malam hari bersama nabi shollallohu alaihi wasallam.
Sebagian kaum berkata : Wahai rosululloh, seandainya engkau memberi kesempatan
kepada kita untuk istirahat ? Beliau bersabda : Aku khawatir bila kalian tidur
sehingga terlambat menunaikan sholat ? Bilal berkata : Saya siap membangunkan
kalian ! Merekapun segera berbaring sementara Bilal menyandarkan punggungnya ke
kendaraan. Akhirnya matanya dikalahkan oleh tidur. Nabi shollallohu alaihi
wasallam bangun saat hijab matahari sudah tersingkap. Beliau bersabda : Wahai
Bilal, mana bukti perkataanmu ? Ia menjawab : Belum pernah aku merasakan tidur
senyenyak ini selamanya. Beliau bersabda : Sesungguhnya Alloh menggenggam
ruh-ruh kalian kapan Dia kehendaki dan mengembalikannya kepada kalian, kapan
Dia kehendaki. Wahai Bilal, berdirilah dan kumandangkan adzan untuk sholat bagi
manusia. Beliaupun berwudlu. Ketika matahari sudah meninggi dan sudah bersinar
putih, beliau berdiri lalu sholat [HR Bukhori]
عَنْ أَبِى قَتَادَةَ قَالَ خَطَبَنَا
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ
إِنَّكُمْ تَسِيرُونَ عَشِيَّتَكُمْ وَلَيْلَتَكُمْ وَتَأْتُونَ الْمَاءَ
إِنْ شَاءَ اللَّهُ غَدًا فَانْطَلَقَ
النَّاسُ لاَ يَلْوِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
قَالَ أَبُو قَتَادَةَ فَبَيْنَمَا
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَسِيرُ حَتَّى ابْهَارَّ اللَّيْلُ وَأَنَا
إِلَى جَنْبِهِ قَالَ فَنَعَسَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَمَالَ عَنْ رَاحِلَتِهِ فَأَتَيْتُهُ فَدَعَمْتُهُ
مِنْ غَيْرِ أَنْ أُوقِظَهُ حَتَّى اعْتَدَلَ عَلَى رَاحِلَتِهِ قَالَ
ثُمَّ سَارَ حَتَّى تَهَوَّرَ اللَّيْلُ مَالَ عَنْ رَاحِلَتِهِ قَالَ
فَدَعَمْتُهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ أُوقِظَهُ حَتَّى اعْتَدَلَ عَلَى
رَاحِلَتِهِ قَالَ ثُمَّ سَارَ حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ
السَّحَرِ مَالَ مَيْلَةً هِىَ أَشَدُّ مِنَ الْمَيْلَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ حَتَّى
كَادَ يَنْجَفِلُ فَأَتَيْتُهُ فَدَعَمْتُهُ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ مَنْ هَذَا
قُلْتُ أَبُو قَتَادَةَ. قَالَ
مَتَى كَانَ هَذَا مَسِيرَكَ مِنِّى قُلْتُ مَا زَالَ هَذَا مَسِيرِى
مُنْذُ اللَّيْلَةِ. قَالَ حَفِظَكَ
اللَّهُ بِمَا حَفِظْتَ بِهِ نَبِيَّهُ
ثُمَّ قَالَ هَلْ تَرَانَا نَخْفَى عَلَى النَّاسِ ثُمَّ قَالَ
هَلْ تَرَى مِنْ أَحَدٍ قُلْتُ
هَذَا رَاكِبٌ. ثُمَّ قُلْتُ هَذَا رَاكِبٌ آخَرُ. حَتَّى اجْتَمَعْنَا فَكُنَّا
سَبْعَةَ رَكْبٍ قَالَ فَمَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الطَّرِيقِ
فَوَضَعَ رَأْسَهُ ثُمَّ قَالَ احْفَظُوا عَلَيْنَا صَلاَتَنَا فَكَانَ أَوَّلَ مَنِ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَالشَّمْسُ فِى ظَهْرِهِ قَالَ فَقُمْنَا فَزِعِينَ ثُمَّ قَالَ ارْكَبُوا
فَرَكِبْنَا فَسِرْنَا حَتَّى إِذَا ارْتَفَعَتِ الشَّمْسُ نَزَلَ ثُمَّ
دَعَا بِمِيضَأَةٍ كَانَتْ مَعِى فِيهَا شَىْءٌ مِنْ مَاءٍ قَالَ فَتَوَضَّأَ مِنْهَا وُضُوءًا دُونَ
وُضُوءٍ قَالَ وَبَقِىَ فِيهَا شَىْءٌ مِنْ مَاءٍ ثُمَّ قَالَ
لأَبِى قَتَادَةَ احْفَظْ عَلَيْنَا
مِيضَأَتَكَ فَسَيَكُونُ لَهَا نَبَأٌ ثُمَّ أَذَّنَ بِلاَلٌ
بِالصَّلاَةِ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ
صَلَّى الْغَدَاةَ فَصَنَعَ كَمَا كَانَ يَصْنَعُ كُلَّ يَوْمٍ قَالَ وَرَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
وَرَكِبْنَا مَعَهُ
Dari Abu Qotadah berkata : Rosululloh menyampaikan
khutbah di hadapan kami, beliau bersabda : Sesungguhnya kalian akan mengadakan
perjalanan di petang dan malam hari. In sya Alloh, kalian akan menjumpai air
besok. Manusia segera bertolak tanpa menoleh satu dengan lainnya. Abu Qotadah
berkata : Ketika rosululloh berjalan hingga pertengahan malam sementara aku ada
di sampingnya, tiba-tiba rosululloh mengantuk. Beliau duduk condong ke
kendaraannya. Aku mendekatinya lalu menahan tubuhnya tanpa membangunkannya
hingga beliau kembali duduk tegak di atas kendaraannya. Lalu kembali meneruskan
perjalanan hingga malam sudah hampir habis beliau kembali condong ke
kendaraannya. Akupun segera mendekatinya dan menahan tubuhnya tanpa
membangunkannya hingga beliau tegak di atas kendaraannya. Beliau terus berjalan
hingga di waktu akhir sahur, tubuh beliau kembali condong lebih miring dari dua
miring sebelumnya hingga terjatuh. Aku mendekatinya dan menahan tubuhnya.
Beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda : Siapa ini ? Aku menjawab : Abu Qotadah.
Beliau bertanya : Sejak kapan engkau berjalan di sampingku ? Aku berkata :
Selama perjalanan dari tadi malam. Beliau bersabda : Semoga Alloh menjagamu
sebagaimana engkau menjaga nabimu. Beliau bersabda : Apakah engkau melihat aku
tidak terlihat dari pandangan manusia ? Beliau kembali bersabda : Apakah engkau
melihat seseorang ? Aku berkata : Inilah penunggang kendaraan. Lalu aku berkata
lagi : Inilah penunggang kendaraan hingga berkumpullah tujuh pengendara. Beliau
menjauhi jalan lalu meletakkan kepalanya dan bersabda : Jagalah kami dari
sholat. Orang yang akhirnya terbangun lebih awal adalah rosululloh saat
matahari ada di punggungnya. Manusiapun berdiri terkejut. Beliau bersabda :
Mari kita lanjutkan perjalanan. Kamipun melanjutkan perjalanan hingga matahari
meninggi, beliau turun lalu meminta tempat air wudlu dimana di dalamnya ada
sedikit air. Beliau berwudlu tidak seperti biasanya dan masih tersisa sedikit
air. Beliau bersabda kepada Abu Qotadah : Jagalah tempat wudlu ini, nanti akan
ada sumber air yang akan keluar. Bilal mengumandangkan adzan untuk sholat.
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam menunaikan sholat dua rokaat lalu
menunaikan sholat shubuh sebagaimana yang beliau lakukan setiap hari. Setelah
itu, beliau menaikai kendaraan, kamipun menaiki kendaraan [HR Muslim]
Dua riwayat di atas menunjukkan bahwa meski waktu
sholat sudah habis, sholat tetap ditunaikan oleh rosululloh shollallohu alaihi
wasallam dan para sahabat. Maka benarlah sabda beliau :
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ مَنْ نَسِىَ صَلاَةً فَلْيُصَلِّ إِذَا
ذَكَرَهَا ، لاَ كَفَّارَةَ لَهَا إِلاَّ ذَلِكَ
( وَأَقِمِ الصَّلاَةَ لِذِكْرِى )
Dari Abu Qotadah, dari nabi shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Barangsiapa tidur dari sholatnya maka laksanakan sholat
saat dia mengingatnya. Tidak ada kafarot baginya selain sholat itu (Dan
dirikanlah sholat untuk mengingatku) [HR Bukhori]