Membangun
Masjid (2)
Bisa dikatakan membangun masjid ketika ada tanah kosong lalu
dibangun di atasnya sebuah bangunan yang diperuntukkan sholat. Inilah yang
dilakukan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam ketika beliau membangun
masjid quba dan masjid nabawi.
Orang yang melakukan renovasi masjid, juga bisa disebut
membangun masjid seperti yang dilakukan Utsman Bin affan. Pada masa
pemerintahannya, Utsman membongkar beberapa ornamen yang ada di masjid nabawi.
Sebagian sahabat tidak setuju dengan apa yang diperbuatnya. Mahbud Bin Labid
berkata :
فَكَرِهَ النَّاسُ ذَلِكَ فَأَحَبُّوا أَنْ
يَدَعَهُ عَلَى هَيْئَتِهِ
Orang-orang tidak menyukai hal itu. Mereka lebih suka bila
masjid dibiarkan seperti semula
Mendengar hal itu, Utsman Bin Affan berkata :
إِنَّكُمْ أَكْثَرْتُمْ ، وَإِنِّى
سَمِعْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِى بِهِ وَجْهَ اللَّهِ ، بَنَى اللَّهُ لَهُ
مِثْلَهُ فِى الْجَنَّةِ
Sesungguhnya kalian banyak bicara (tentang apa yang aku
lakukan), sesungguhnya aku pernah mendengar nabi shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Barangsiapa yang membangun masjid dengan mengharap wajah Alloh maka
Alloh akan membangunkan untuknya bangunan yang semisalnya di dalam aljannah [HR
Bukhori]
Ini menunjukkan bahwa merenovasi masjid juga bagian dari
membangun masjid. Hal lain yang perlu kita ketahui adalah membangun masjid bisa
berupa harta seperti Bani Najjar yang rela melepas tanahnya untuk pembangunan
masjid nabawi, atau tenaga seperti rosululloh shollallohu alaihi wasallam dan
kaum anshor yang bahu membahu dengan tenaganya sehingga berdiri masjid nabawi.