Orang Munafiq Membangun Masjid

 

Orang Munafiq Membangun Masjid

Membangun Masjid (6)

Seorang nasrani bernama Abu Amir memberi saran kepada kaum munafiqin Madinah agar membangun masjid sebagai basis yang tidak kentara untuk membuat makar bagi rosululloh shollallohu alaihi wasallam dan kaum muslimin.

Masjid ini dibangun tidak jauh dari masjid quba. Setelah selesai, dua belas orang perwakilan kaum munafiqin datang menghadap rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Mereka berkata :

قد فرغنا من بناء مسجدنا، فنحب  أن تصلي فيه وتدعو لنا بالبركة

Kami telah selesai dari pembangunan masjid kami. Kami berharap agar engkau sholat di dalamnya dan mendoakan untuk kami keberkahan

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mereka menyampaikan bahwa maksud didirikan masjid untuk menampung orang-orang lemah dan sakit. Mendengar permintaan ini, nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :

إنا على سفر، ولكن إذا رجعنا إن شاء الله

Kami akan berangkat safar (perang tabuk), kami penuhi permintaan kalian setelah kami pulang, in sya Alloh.

Setelah urusan perang selesai, rosululloh shollallohu alaihi wasallam bertolak pulang ke Madinah. Ketika jarak dengan Madinah tinggal setengah hari perjalanan, rosululloh shollallohu alaihi wasallam mendapatkan wahyu surat attaubah dari ayat 107 hingga 110. Ayat ini menyingkap kedok mereka sehingga beliaupun segera mengutus Malik Bin Dukhsyum dan Ma’nun Bin Adi untuk menghancurkan masjid ini.

Akhirnya masjid ini dirobohkan dan dibakar. Tentang surat attaubah ayat 107 hingga 110, Alloh berfirman :

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ  لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ  لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي قُلُوبِهِمْ إِلَّا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan RasulNya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah : Kami tidak menghendaki selain kebaikan. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu shalat dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bershalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam ? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [attaubah 107-110]

Ayat ini memberi faedah :

1] Tidak semua masjid didirikan atas dasar ikhlas karena Alloh

2] Perintah untuk merobohkan bangunan meski nampak baik secara dzohir seperti masjid karena madlorot yang terdapat di dalamnya

3] Perbandingan antara masjid quba dan masjid dliror karena kedua masjid ini jaraknya berdekatan