Sahur
Syariat Bani Isroil Yang Dimansukh
Oleh Islam (7)
Dalam sahur ada keberkahan. Mereka disholawatkan oleh Alloh
dan para malaikat sebagaimana yang disabdakan rosululloh shollallohu alaihi
wasallam :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ
وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ
وَجَلَّ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى المُتَسَحِّرِينَ
Dari Abu Sa’id Al Khudzriy berkata : Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Sahur, makannya dinilai keberkahan, maka jangan
meninggalkannya meski seorang diantara kalian meminum seteguk air karena
sesunguhnya Alloh dan malaikatNya bersholawat untuk orang-orang yang menunaikan
sahur [HR Ahmad]
Tidak itu saja, sahur juga furqon antara umat rosululloh
shollallohu alaihi wasallam dengan ahlul kitab :
عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ فَصْلَ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ
السُّحُو
Dari Amru Bin Ash berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Sesungguhnya pembeda antara shiyam kita dan shiyam ahlul
kitab adalah makan sahur [HR Nasa’i, Darimi dan Ibnu Khuzaimah]
Apa yang dimaksud pembeda pada hadits ini ? Ibnu Hajar Al
Atsqolani menerangkan bahwa yang dimaksud pembeda di sini adalah kaum ahlul
kitab tidak pernah santap sahur sebelum menunaikan shoumnya.
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 3/357