Haramnya Ghonimah
Syariat Bani Isroil Yang Dimansukh
Oleh Islam (6)
Ghonimah adalah harta rampasan perang. Umat terdahulu bila
selesai berperang dan bisa menaklukkan musuh, mereka akan kumpulkan harta
rampasan di satu tempat dan tidak boleh ada satupun yang mengambilnya. Setelah
terkumpul maka akan ada api dari langit yang membakarnya sebagaimana yang
disabdakan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
عن أبي هريرةَ رضي الله عنه قَالَ :
قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ... فَجَاؤُوا بِرَأْس مثل بَقَرَةٍ مِنَ
الذَّهَبِ ، فَوَضَعَهَا فَجاءت النَّارُ فَأكَلَتْها . فَلَمْ تَحلَّ الغَنَائِمُ
لأحَدٍ قَبْلَنَا ، ثُمَّ أحَلَّ الله لَنَا الغَنَائِمَ لَمَّا رَأَى ضَعْفَنا
وَعَجْزَنَا فَأحَلَّهَا لَنَا
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : ... Mereka datang membawa emas sebesar
kepala kerbau lalu diletakkan. Tiba-tiba datang api dan melenyapkannya. Tidak
dihalalkan mengambil ghonimah bagi seorang dari kaum sebelum kita. Setelah itu
Alloh menghalalkannya untuk kita karena melihat kelemahan dan kekurangan kita.
Maka Alloh halalkan itu untuk kita [muttafaq alaih]
Dalam surat al anfal, Alloh memperkuat kehalalan ghonimah
dengan berfirman :
فَكُلُوا مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَالًا طَيِّبًا
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Maka makanlah dari sebagian ghonimah yang telah kamu ambil
itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [al anfal : 69]