Syariat Bani Isroil Yang Dimansukh
Oleh Islam (2)
Bersujud di hadapan manusia sebagai bentuk penghormatan, ada
pada syariat kaum bani isroil. Yusuf pernah mendapatkannya ketika ayah, ibu dan
kesebelas saudaranya bersujud kepadanya sebagai kebenaran dari mimpinya ketika
ada sebelas bintang, satu matahari dan bulan bersujud kepada dirinya.
Terhapusnya syariat ini berdasarkan sebuah riwayat dari Abdulloh
Bin Abi Aufa :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى
أَوْفَى قَالَ لَمَّا قَدِمَ مُعَاذٌ مِنَ الشَّامِ سَجَدَ لِلنَّبِىِّ صلى الله
عليه وسلم قَالَ مَا هَذَا يَا مُعَاذُ.قَالَ أَتَيْتُ الشَّامَ فَوَافَقْتُهُمْ
يَسْجُدُونَ لأَسَاقِفَتِهِمْ وَبَطَارِقَتِهِمْ فَوَدِدْتُ فِى نَفْسِى أَنْ
نَفْعَلَ ذَلِكَ بِكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَلاَ تَفْعَلُوا فَإِنِّى لَوْ كُنْتُ آمِرًا
أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِغَيْرِ اللَّهِ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ
لِزَوْجِهَا وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تُؤَدِّى الْمَرْأَةُ حَقَّ
رَبِّهَا حَتَّى تُؤَدِّىَ حَقَّ زَوْجِهَا وَلَوْ سَأَلَهَا نَفْسَهَا وَهِىَ
عَلَى قَتَبٍ لَمْ تَمْنَعْهُ
Dari Abdulloh Bin Abi Aufa berkata : Ketika Mu’adz tiba dari
Syam, ia segera bersujud di hadapan nabi shollallohu alaihi wasallam. Beliau
bersabda : Apa ini, wahai Muadz ? Ia menjawab : Aku mendatangi negeri Syam lalu
aku melihat mereka bersujud di hadapan panglima dan pembesar. Lalu aku ingin
melakukannya untukmu. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Jangan
lakukan itu ! Karena sesungguhnya seandainya aku diperbolehkan memerintahkan
seseorang untuk bersujud kepada selain Alloh, sungguh aku akan perintahkan
wanita untuk bersujud kepada suaminya. Demi jiwa Muhammad yang ada di
tanganNya, tidaklah seorang wanita menunaikan haq Robnya hingga ia tunaikan hak
suaminya sampai seandainya sang suami meminta dirinya saat berada di atas qotab
(kursi atau ranjang khusus untuk melahirkan), ia tidak boleh menolaknya [HR Ibnu Majah]
Jangankan bersujud, membungkuk setengah ruku saja hukumnya
tidak boleh. Inilah yang diriwayatkan Anas Bin Malik :
عَنْ أَنَس بْن مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَحَدُنَا يَلْقَى صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِى لَهُ قَالَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ
Dari Anas Bin Malik berkata : Seorang laki-laki berkata :
Wahai rosululloh, bolehkah seorang di antara kita membungkukkan badan saat
bertemu dengan temannya ? Beliau menjawab : Tidak boleh [HR Ahmad]
Imam Baghowi berkata :
وكان
ذلك جائزا في الأمم السالفة فنسخ في هذه الشريعة
Bersujud kepada manusia sebagai bentuk penghormatan adalah
diperbolehkan pada umat-umat terdahulu lalu dimansukh (dihapus) oleh syariat
ini.
Maroji’ :
Tafsir Albaghowi (maktabah syamilah) hal 247