Memohon Perlindungan Alloh Dari Keburukan Malam Saat Bersafar

 

Kapan Kita Membaca A’udzu (20)

Bepergian di malam hari dianjurkan karena bumi sedang dilipat oleh Alloh sehingga jarak tempuh lebih pendek bila dibandingkan dilakukan pada siang hari. Kendati demikian, tindak kejahatan acap kali terjadi di waktu ini. Oleh karena itu syariat menganjurkan kita untuk memohon perlindungan kepada Alloh dari kemungkinan buruk yang terjadi :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا غَزَا أَوْ سَافَرَ فَأَدْرَكَهُ اللَّيْلُ قَالَ يَا أَرْضُ رَبِّى وَرَبُّكِ اللَّهُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّكِ وَشَرِّ مَا فِيكِ وَشَرِّ مَا خُلِقَ فِيكِ وَشَرِّ مَا دَبَّ عَلَيْكِ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّ كُلِّ أَسَدٍ وَأَسْوَدَ وَحَيَّةٍ وَعَقْرَبٍ وَمِنْ شَرِّ سَاكِنِ الْبَلَدِ وَمِنْ شَرِّ وَالِدٍ وَمَا وَلَدَ  

Dari Abdulloh Bin Umar berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bila berperang atau bersafar lalu mendapati malam, beliau membaca : Wahai bumi, Robku dan Robmu adalah Alloh. Aku berlindung kepada Alloh dari keburukan yang ada padamu (bagian atas bumi) dan keburukan yang ada di dalammu (bagian dalam bumi), dan keburukan yang diciptakan padamu dan keburukan binatang yang melata di atasmu. Aku berlindung kepada Alloh dari  setiap singa, manusia, ular, kalajengking, penduduk negeri (jin) dan keburukan setan dan keturunannya [HR Ahmad dan Abu Daud]