Bagaimana Quran Bisa Terhina (7)
Saat ayat-ayat quran dibaca oleh rosululloh shollallohu
alaihi wasallam di hadapan kaum kafir Quraisy, mereka sikapi dengan olok-olok.
Hal itu itu berlanjut ketika rosululloh shollallohu alaihi wasallam berpindah
ke Madinah. Para pendeta yahudi dan kaum munafiqin memberi sikap sama. Karena
kelakuan mereka maka Alloh menurunkan ayat :
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ
إِذَا سَمِعْتُمْ آَيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا
تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا
مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ
جَمِيعًا
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al
Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta
mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya
(kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya
Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di
dalam Jahanam [annisa : 140]
Ayat ini melarang kita untuk duduk bersama pengolok-olok ayat
Alloh. Diam dan tetap dalam majlis mereka dinilai sebagai bentuk ridlo dengan
kekufuran. Keduanya dinilai sama di sisi Alloh. Oleh karena itu, Syaikh Abu
Bakar Jabir Aljazairi berkata tentang ayat di atas :
حرمة مجالسة أهل الباطل إذا كانوا
يخضون في آيات الله نقداً واستهزاء وسخرية
الرضا بالكفر كفر، والرضا بالإِثم إثم .
Haram hukumnya bermujalasah dengan ahlul batil bila mereka
bersikap mengkritisi, memperolok-olok dan melecehkan ayat-ayat Alloh. Ridlo
terhadap kekufuran berarti kufur dan ridlo terhadap dosa berarti dinilai dosa
Senada dengan surat annisa’, Alloh juga menurunkan ayat di
surat al an’am :
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ
فِي آَيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا
يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang dzalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). [al an’am : 68]