Keledai Sebagai Tamtsil Orang Yang Rakus Terhadap Dunia

 

Keledai Sebagai Tamtsil  Orang Yang Rakus Terhadap Dunia

Keledai Dalam Timbangan Aqidah (15)

Dalam salah satu ceramahnya, Syaikh Abdulloh Azzam mengutip perkataan ulama tentang perilaku manusia yang buruk :

حمار في النهار جيفة في الليل عالم بالدنيا جاهل بالآخرة

Keledai di siang hari, bangkai di malam hari, pintar dalam dunia akhirat dan bodoh dalam urusan akhirat

Disebut keledai siang hari maksudnya adalah bekerja penuh semangat tanpa mengenal lelah sebagaimana sifat keledai. Binatang ini memiliki tenaga luar biasa. Divorsir untuk melayani keinginan manusia sehari penuh, tidak masalah bagi hewan ini. Orang yang memiliki etos kerja, tentu ini baik dan sangat disukai oleh pemilik perusahaan. Akan tetapi akan bermasalah manakala semangatnya di siang hari membuatnya menjadi bangkai di malam hari. Tidur begitu pulas sehingga tidak bisa bangun sholat tahajud dan terlambat menunaikan sholat shubuh.

Jangankan terlambat sholat shubuh, tidak menunaikan sholat tahajud akan mendapat banyak celaan dari nabi shollallohu alaihi wasallam. Dari sebutan khobits (jelek, kotor), dikencingin setan di telinganya.

Ketika dua karakter ini melekat pada seseorang, maka akan menyebabkan dua akibat, yaitu pandai dalam urusan dunia dan bodoh terhadap urusan akhirat.