Meniru Onta Saat Akan Sujud Setelah Itidal

 

Meniru Onta Saat Akan Sujud Setelah Itidal

Perilaku Binatang Yang Tidak Boleh Ditiru (8)

Ketika bacaan i’tidal sudah selesai, maka kita akan turun untuk menunaikan sujud. Syariat melarang kita untuk turun seperti menderumnya onta. Yang menjadi masalah hingga membuat para ulama berbeda pendapat adalah kedudukan tangan dan lutut, manakah yang didahulukan untuk diletakkan ? Pendapat pertama mengatakan bahwa tangan diletakkan lebih dahulu dari lutut. Hal ini berdasar nabi rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ اَلْبَعِيرُ  وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ أَخْرَجَهُ اَلثَّلَاثَةُ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Bila salah seorang di antara kamu sujud maka janganlah ia turun seperti onta menderum. Hendaknya ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya  [HR Ahmad, Abu Daud dan Darimi] 

Pendapat kedua, memilih mendahulukan lutut atas tangan. Hal ini sesuai dengan kesaksian dari Wail Bin Hujr :

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ.

Dari Wail Bin Hujr berkata : Aku melihat nabi shollallohu alaihi wasallam  apabila sujud, beliau meletakkan lututnya sebelum tangannya dan apabila bangkit mengangkat kedua tangannya  sebelum lututnya [HR Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah]

Ibnul Qoyyim memilih pendapat ini dan mengomentari hadits Abu Huroiroh ada kekeliruan dalam lafadz “ Hendaknya ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya “ Kalimat itu terbalik. Yang benar adalah “ Hendaknya ia meletakkan lututnya  sebelum kedua tangannya “ Inilah pendapat jumhur ulama.