Penyair Antara Dicela Dan Dipuji

 

Penyair Antara Dicela Dan Dipuji

Syair Dalam Timbangan Aqidah (6)

Penyair yang dicela Alloh adalah penyair kaum kafir quraisy. Mereka adalah Abdulloh Bin Ziba’ro, Abu Sufyan Bin Harb, Hubairoh Bin Abi Wahab Al Makhzumi dan lainnya. Syair-syair yang mereka lafalkan berisi kebatilan. Kalau toh di dalamnya ada ajakan kebaikan, mereka tidak akan melakukannya karena apa yang mereka susun sebatas rangkaian kata tanpa bukti nyata karena yang mereka kejar adalah susunan indah dari kalimat. Dalam alquran, mereka disebut Alloh :

وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ  أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ  وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ  

Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya [asy syuaro : 224-226]

Kelompok kedua adalah para penyair yang diridloi Alloh. Mereka adalah para sahabat yang menggunakan untaian kata indah untuk menangkis serangan kata-kata dari kaum musyrikin. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Ka’ab Bin Malik, Abdulloh Bin Ruwahah dan Hasan Bin Tsabit datang menghadap nabi shollallohu alaihi wasallam sambil menangis karena mendengar surat asy syuaro ayat 224 hingga 226. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam menghibur ketiganya dengan membaca ayat ke 227 :

إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانْتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ  

kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shaleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kedzaliman. Dan orang-orang yang dzalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali [asy syuaro : 227]

Nabi shollallohu alaihi wasallam membacanya terputus-putus. Beliau membaca :

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ

kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shaleh

Itu adalah kalian

وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا

dan banyak menyebut Allah

Itu adalah kalian

وَانْتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا

dan mendapat kemenangan sesudah menderita kedzaliman

Itu adalah kalian [HR Ibnu Abi Hatim]

Maroji’ :

Zadul Masir, Ibnul Jauzi (maktabah syamilah) hal 376