Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam Hendak Menunaikan
Sholat, Belum Mandi Janabat
Problem yang pernah dihadapi nabi shollallohu alaihi
wasallam saat sholat (4)
Abu Huroiroh berkata :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم خَرَجَ وَقَدْ أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ
وَعُدِّلَتِ الصُّفُوفُ ، حَتَّى إِذَا قَامَ فِى مُصَلاَّهُ انْتَظَرْنَا أَنْ
يُكَبِّرَ انْصَرَفَ قَالَ عَلَى
مَكَانِكُمْ فَمَكَثْنَا عَلَى
هَيْئَتِنَا حَتَّى خَرَجَ إِلَيْنَا يَنْطُفُ رَأْسُهُ مَاءً وَقَدِ اغْتَسَلَ
Dari Abu Huroiroh : Bahwa rosululloh shollallohu
alaihi wasallam keluar saat iqomat dikumandangkan. Shof-shof sudah dirapikan
hingga ketika beliau sudah berada di tempat sholatnya untuk bertakbir, beliau
pulang seraya bersabda “ Tetaplah di tempat kalian ! “. Kami tetap berada di
tempat kami hingga beliaupun keluar menuju kami dalam keadaan kepalanya menetes
air dan beliau sudah mandi janabat [HR Bukhori dan Ahmad]
Hadits ini memberi kita pelajaran :
1) Lupa menimpa siapa saja, termasuk rosululloh
shollallohu alaihi wasallam
2) Lupanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bagian dari tasyri
3) Sucinya air musta’mal (air yang menetes dari
rambut)
4) Bolehnya bicara setelah iqomat sebelum pelaksanaan
sholat
5) Diperbolehkan adanya jeda antara iqomat dan
takbirotul ihrom
6) Tidak ada malu dalam urusan din sebagaimana nabi
shollallohu alaihi wasallam membiarkan tetesan air dari rambutnya dilihat para
sahabat
7) Diperbolehkan mengakhirkan mandi janabat
Maroji’ :
Fathul Bari 2/455