Sebagian Syair Adalah Hikmah

 

Syair Dalam Timbangan Aqidah (8)

Ada sebagian ulama bersikap tafrith (anti) kepada syair. Mereka berprinsip dengan perkataan Ibnu Mas'ud :

الشِّعْر مَزَامِير الشَّيْطَان

Syair adalah seruling setan

Atau sikap Masruq yang pernah melakukan tamtsil dalam permulaan bait syairnya lalu diam tidak melanjutkan. Setelah itu ia berkata :

أَخَاف أَنْ أَجِد فِي صَحِيفَتِي شِعْرًا

Aku takut bila aku mendapati dalam shohifahku (lembaran buku) terdapat syair

Termasuk perkataan Abu Umamah :

أَنَّ إِبْلِيس لَمَّا أُهْبِطَ إِلَى الْأَرْض قَالَ : رَبّ اِجْعَلْ لِي قُرْآنًا ، قَالَ قُرْآنك الشِّعْر

Sesungguhnya iblis saat diturunkan ke bumi, ia berkata : Wahai Robku, jadikan bagiku quran. Alloh berfirman : Quranmu adalah syair.

Pendapat ini keliru. Seorang boleh saja berceramah dengan menyisipkan syair-syair indah untuk menarik minat pendengarnya dengan syarat tidak mensyubhat ajaran islam karena rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :

عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ مِنَ الشِّعْرِ حِكْمَةً

Dari Ubay Bin Ka’ab : Bahwa nabi shollallohu alaihi bersabda : Sesungguhnya sebagian dari syair adalah hikmah [HR Bukhori, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Darimi dan Ibnu Hibban]

Apa makna hikmah ? Abu Bakar Bin Duraid berkata :

كُلُّ كَلِمَة وَعَظَتْك وَزَجَرَتْك أَوْ دَعَتْك إِلَى مَكْرُمَة أَوْ نَهَتْك عَنْ قَبِيح فَهِيَ حِكْمَة وَحُكْم

Setiap kata yang memberimu nasehat dan melarangmu atau mengajakmu untuk melakukan perbuatan mulia atau melarangmu melakukan perbuatan kejelekan maka ia disebut hikmah dan hukum

Tentang kebolehan syair yang mengandung hikmah, Ibnu Bathol berkata :

مَا كَانَ فِي الشِّعْر وَالرَّجَز ذِكْر اللَّه تَعَالَى وَتَعْظِيم لَهُ وَوَحْدَانِيّته وَإِيثَار طَاعَته وَالِاسْتِسْلَام لَهُ فَهُوَ حَسَن مُرَغَّب فِيهِ ، وَهُوَ الْمُرَاد فِي الْحَدِيث بِأَنَّهُ حِكْمَة ، وَمَا كَانَ كَذِبًا وَفُحْشًا فَهُوَ مَذْمُوم

Selama syair atau rojaz berisi dzikrulloh Ta’ala, mengagungkanNya, mengesakanNya, mendahulukan ketaatan kepadaNya dan ketundukan kepadaNya maka itu baik dan dianjurkan. Inilah yang dimaksud pada hadits bahwa sebagian syair adalah hikmah. Adapun syair yang berisi kedustaan dan kekejian maka hal itu tercela

Maroji’ :

Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 1/133