Mengenal
selul-beluk jin (50)
Dukun dan peramal selalu menunggu kabar ghaib yang
dibawa oleh jin. Dari sekian jin yang ada, diantara mereka ada yang diutus
rajanya untuk mengintai berita-berita yang diucapkan para malaikat. Mereka
membicarakan firman Alloh berkenaan dengan apa yang akan terjadi di bumi.
Saat percakapan terdengar, setan segera meluncur ke
bawah untuk menyampaikan ke setan berikutnya secara berantai hingga sampai ke
para dukun. Akan tetapi banyak diantara setan tidak bisa melakukannya karena
bintang yang dilempar Alloh kepada mereka. Setelah terutusnya Muhammad sebagai
rosul, bintang-bintang pelempar semakin banyak yang membuat setan-setan pencuri
berita semakin tidak leluasa untuk mendapat informasi. Beberapa dalil di bawah
ini, menerangkan hubungan jin dan berita ghaib beserta bintang-bintang yang
melempar mereka :
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ
الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا
لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ
Sesungguhnya
Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala [almulk : 5]
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ
الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ
وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ
الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ
وَاصِبٌ إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ
فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
Sesungguhnya
Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan
yang sangat durhaka, syaitan-syaitan itu tidak dapat
mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari
segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan
yang kekal, akan tetapi barang siapa (di antara mereka)
yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang
[ash shoffat : 6-10]
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ
فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا
مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآَنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
Dan
sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan
sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya) [jin : 8-9]
عن
أبي هريرة يقول إِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا قَضَى اللَّهُ الأَمْرَ فِى
السَّمَاءِ ضَرَبَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ
كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ فَإِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا
مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ، قَالُوا لِلَّذِى قَالَ الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِىُّ
الْكَبِيرُ فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السَّمْعِ ، وَمُسْتَرِقُ السَّمْعِ هَكَذَا
بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ - وَوَصَفَ سُفْيَانُ بِكَفِّهِ فَحَرَفَهَا وَبَدَّدَ
بَيْنَ أَصَابِعِهِ فَيَسْمَعُ الْكَلِمَةَ
، فَيُلْقِيهَا إِلَى مَنْ تَحْتَهُ ثُمَّ يُلْقِيهَا الآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ
، حَتَّى يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ السَّاحِرِ أَوِ الْكَاهِنِ فَرُبَّمَا أَدْرَكَ الشِّهَابُ قَبْلَ أَنْ
يُلْقِيَهَا ، وَرُبَّمَا أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا
مِائَةَ كَذْبَةٍ فَيُقَالُ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا
وَكَذَا فَيُصَدَّقُ بِتِلْكَ الْكَلِمَةِ الَّتِى سَمِعَ مِنَ السَّمَاءِ
Dari
Abu Huroiroh berkata : Sesungguhnya nabiyulloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Apabila Allah menetapkan suatu perintah diatas langit, para malaikat
mengibas-ngibaskan sayapnya, karena patuh akan firmanNya, seolah-olah
firman yang didengarnya itu bagaikan gemerincing rantai besi (yang ditarik) di
atas batu rata, hal ini memekakkan mereka (sehingga jatuh pingsan karena
ketakutan), sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati-hati
mereka, mereka berkata : Apakah yang telah difirmankan oleh Robmu ? Mereka
menjawab : (perkataan) yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar.
Ketika itulah (syetan-syetan) pencuri berita mendengarnya, pencuri berita itu
sebagian diatas sebagian yang lain - Sufyan bin Uyainah menggambarkan dengan
telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari jemarinya. Ketika
mereka (penyadap berita) mendengar berita itu, disampaikanlah kepada yang ada
dibawahnya, dan seterusnya, sampai ke tukang sihir dan tukang ramal, tapi
kadang-kadang syetan pencuri berita itu terkena syihab (meteor) sebelum
sempat menyampaikan berita itu, dan kadang-kadang sudah sempat menyampaikan
berita sebelum terkena syihab, kemudian dengan satu kalimat yang didengarnya
itulah tukang sihir dan tukang ramal itu melakukan seratus macam kebohongan,
mereka mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya berkata : bukankah ia
telah memberi tahu kita bahwa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi
benar), sehingga ia dipercayai dengan sebab kalimat yang didengarnya dari
langit [HR Bukhori]
عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها
عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه
وسلم قَالَ الْمَلاَئِكَةُ تَتَحَدَّثُ
فِى الْعَنَانِ وَالْعَنَانُ
الْغَمَامُ بِالأَمْرِ يَكُونُ فِى
الأَرْضِ ، فَتَسْمَعُ الشَّيَاطِينُ الْكَلِمَةَ ، فَتَقُرُّهَا فِى أُذُنِ
الْكَاهِنِ ، كَمَا تُقَرُّ الْقَارُورَةُ ، فَيَزِيدُونَ مَعَهَا مِائَةَ
كَذِبَةٍ
Dari
Aisyah rodliyallohu anha, dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Para
malaikat berbicara di ‘anan (‘anan adalah awan) tentang perkara yang akan
terjadi di bumi. Setan-setan mendengar pembicaraaan itu lalu membisikkannya di
telinga dukun sebagaimana air dituangkan di botol. Setelah itu mereka
menambahnya dengan seratus kebohongan [HR Muslim]
عَنِ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ أَخْبَرَنِى
رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم مِنَ الأَنْصَارِ أَنَّهُمْ
بَيْنَمَا هُمْ جُلُوسٌ لَيْلَةً مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رُمِىَ
بِنَجْمٍ فَاسْتَنَارَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَاذَا
كُنْتُمْ تَقُولُونَ فِى الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا رُمِىَ بِمِثْلِ هَذَا قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ كُنَّا
نَقُولُ وُلِدَ اللَّيْلَةَ رَجُلٌ عَظِيمٌ وَمَاتَ رَجُلٌ عَظِيمٌ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَإِنَّهَا لاَ يُرْمَى بِهَا
لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنْ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى
اسْمُهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا سَبَّحَ حَمَلَةُ الْعَرْشِ ثُمَّ سَبَّحَ أَهْلُ
السَّمَاءِ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ التَّسْبِيحُ أَهْلَ هَذِهِ
السَّمَاءِ الدُّنْيَا ثُمَّ قَالَ الَّذِينَ يَلُونَ حَمَلَةَ الْعَرْشِ
لِحَمَلَةِ الْعَرْشِ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ فَيُخْبِرُونَهُمْ مَاذَا قَالَ
قَالَ فَيَسْتَخْبِرُ بَعْضُ أَهْلِ السَّمَوَاتِ بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغَ
الْخَبَرُ هَذِهِ السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَتَخْطَفُ الْجِنُّ السَّمْعَ
فَيَقْذِفُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ وَيُرْمَوْنَ بِهِ فَمَا جَاءُوا بِهِ عَلَى
وَجْهِهِ فَهُوَ حَقٌّ وَلَكِنَّهُمْ يَقْرِفُونَ فِيهِ وَيَزِيدُونَ
Dari
Ibnu Abbas berkata : Telah mengabariku seorang laki-laki dari sahabat
rosululloh shollallohu alaihi wasallam dari kalangan anshor saat mereka
duduk-duduk bersama rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Tiba-tiba terlempar
sebuah bintang lalu mengeluarkan sinar. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda kepada mereka : Apa yang kalian katakan pada masa jahiliyyah bila ada
bintang terlempar seperti ini ? Mereka berkata : Alloh dan rosulNya lebih
mengetahui, dulu kami biasanya berkata : Malam ini terlahir orang yang agung
dan ada laki-laki agung yang mati. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Sesungguhnya bintang ini tidak dilempar karena kematian dan lahirnya
seseorang, akan tetapi Rob kita Yang Maha Pemilik keberkahan dan Maha Agung namaNya
bila menetapkan suatu perkara maka para malaikat pemikul arsy bertasbih lalu
bertasbihlah seluruh penghuni langit yang ada di bawahnya hingga tasbih itu
sampai kepada para malaikat yang ada di langit dunia. Setelah itu berkata para
malaikat yang ada di bawah para pemikul arsy kepada para pemikul arsy : Apa
yang telah difirmankan oleh Rob kalian ? Mereka mengkabarkan kepadanya apa yang
Alloh firmankan. Lalu sebagian penghuni
langit mencari kabar kepada sebagian penghuninya hingga kabar itu sampai ke langit
dunia. Setelah itu jin menyambar berita dengan pendengaran kemudian
menyampaikan kepada teman-temannya dan melemparkannya. Tidaklah mereka datang
dengan kabar itu sesuai apa yang didengar kecuali beritu itu benar adanya, akan
tetapi mereka mencampurnya dengan kedustaan dan memberikan tambahan padanya [HR
Muslim]
Dalil-dalil di atas memberi pelajaran :
1)
Salah satu hikmah diciptakannya bintang adalah sebagai alat melempar
setan yang mencuri berita-berita di langit
2)
Apa yang akan terjadi di dunia, disampaikan oleh Alloh kepada para
malaikat pemikul arsy yang kemudian disampaikan kepada para malaikat di
bawahnya hingga malaikat yang ada di langit dunia
3)
Di saat malaikat membicarakan hal itu, setan-setan berusaha menyadap
pembicaraan mereka
4)
Setan berusaha untuk menyampaikan informasi itu kepada para walinya
dari kalangan dukun dan peramal
5)
Usaha setan banyak mengalami kegagalan akibat lemparan bintang
6)
Setan yang berhasil selamat dari lemparan, akan menyampaikan informasi
itu dengan ditambahi dengan bumbu kedustaan