Idealnya sesuai syar’i berdoa dilakukan dengan khusyu’, rendah diri dan melembutkan suaranya sebagaimana yang Alloh ajarkan :
قل من ينجّيكم من ظلمات البرّ والبحر تدعونه تضرّعا وخفية لئن أنجانا من هذه لنكوننّ من الشّاكرين
Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan Kami dari (bencana) ini, tentulah Kami menjadi orang-orang yang bersyukur" [al an’am : 63]
ادعوا ربّكم تضرّعا وخفية إنّه لا يحبّ المعتدين
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas [al a’rof : 55]
واذكر ربّك فى نفسك تضرّعا وخيفة ودون الجهر من القول بالغدوّ والاصال ولا تكن من الغافلين
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai. [al a’rof : 205]
Di sana ada doa yang justru menurut sunnah nabi shollalllohu alaihi wasallam diakhiri dengan tertawa.
عن عليّ ابن ربيعة قال شَهِدْتُ عَلِيًّا وَأتِيَ بِدَابَةٍ لِيَرْكَبَهَا فَلَمَّا وََضَعَ رِجْلَهُ فِى الرِّكَابِ قَالَ بِسْمِ الله فَلَمَّا اسْتَوَى عَلَى ظَهْرِهَا قَالَ الْحَمْدُ لله ثُمَّ قال سُبْحَانَ الّذِى سَخَّرَ لَنَا هذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لله ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قال الله أكْبَرْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قَالَ سُبْحَانَكَ إنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْلِى فَإنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أنْتَ ثُمَّ ضَحِكَ فَقِيْلَ يَا أمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ أيِّ شَيْئٍ ضَحِكْتَ قَالَ رَأيْتُ النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم فَعَلَ كَمَا فَعَلْتُ ثُمَّ ضَحِكَ فَقُلْتُ يَا رسول الله مِنْ أيِّ شَيْئٍ ضَحِكْتَ قَالَ إنَّ رَبَّكَ يُعْجِبُ مِنْ عَبْدِهِ إذَا قَالَ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِيْ يَعْلَمُ أنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذّنُوْبَ غَيْرِيْ رواه التّرمذى وأبو داود
Dari Ali bin Robiah berkata : aku melihat Ali diberi kendaraan untuk dikendarai tatkala ia menginjakkan kakinya di kendaraan ia membaca bismilah ketika sudah ada di punggung kuda ia membaca alhamdulillah selanjutnya membaca subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wamaa kunna lahuu muqriniin ("Maha suci Alloh yang telah menundukkan semua ini bagi Kami Padahal Kami sebelumnya tidak mampu menguasainya) setelah itu membaca Alhamdulillah 3 kali alloohu akbar 3 kali kemudian membaca subhaanaka innii dzolamtu nafsii faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta (Maha Suci Engkau sesungguhnya aku menzalimi diriku maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuniku selain Engkau) lalu ia tertawa. Ada yang bertanya : wahai amirul mu’minin apa yang menyebabkan engkau tertawa ? ia menjawab : karena aku melihat nabi shollallohu alaihi wasallam melakukan apa yang baru saja aku lakukan lalu tertawa. Akupun bertanya : ya rosululloh apa yang menyebabkan engkau tertawa ? beliau menjawab : sesungguhnya Alloh heran kepada hambaNya ketika ia membaca ighfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba ghoirii (ampuni aku karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa selainKu [HR Tirmidzi dan Abu Daud]
Maksudnya : Alloh heran ketika seorang hamba hendak bepergian yang diingat pertama kalinya adalah dosa